Bagi
kebanyakan orang, rantis (kendaraan taktis) panser APC (Armoured Personnel
Carrier) Barracuda 4×4 adalah ‘identitas’ dari kehadiran Korps Brimob Polri
dalam beragam operasi. Eksistensi panser produksi Doosan Infracore, Korea
Selatan ini seolah menggeser popularitas Tactica buatan BAE Land System,
Inggris. Tactica adalah rantis lapis baja yang kondang digunakan Brimob pada
dekade 90-an.
Meski
berstatus bukan kendaraan militer, namun Barracuda sudah hadir dengan
spesifikasi untuk kebutuhan tempur. Menyandang gelar sebagai APC, sekujur bodi
Barracuda dapat menahan terjangan proyektil kaliber 7,62 mm, ini lantaran
Barracuda sudah dilapisi pelat baja setebal 8 mm yang dilas, selain aman dari
proyektil, Barracuda juga menjamin penumpang dan awaknya aman dari pecahan
granat.
Kaca bagian
depan dan samping punya kekuatan balistik dengan tebal 4 mm. Seperti halnya
panser VAB Kodam Jaya, kaca depan dapat dipasangi pelat baja yang dapat
diturunkan otomatis bila panser mendapat serangan dari senjata berat. Seperti halnya panser
TNI, spesifikasi ban Barracuda sudah mengadopsi fitur run flat, sehingga
Barracuda dapat melaju sampai 80 km meski kondisi ban sudah kempes. Desain sisi dan hidung yang bentuknya menyudut, menjadikan sosok Barracuda tampil segi enam jika dilihat dari depan.
Sebagai APC,
sudah barang tentu Barracuda dapat di setting untuk dibekali berbagai tipe
persenjataan. Mulai dari SMB (Senapan Mesin Berat) Browning M2HB 12,7 mm dan
senapan mesin sedang kaliber 7,62 dapat dipasang pada roof mounted machine gun.
Bahkan untuk menjamin keselamatan gunner, Barracuda dapat dipasang cupola,
versi ini digunakan pada varian SMB.
Untuk peran
pertahanan, di kabin bekalang terdapat blok kaca yang bisa dikonfigurasi. Pada
varian Brimob disediakan kaca pandang sebanyak tiga buah di kiri kanan. Dibawah setiap blok kaca tersedia lubang tembak atau firing port yang sesuai
untuk laras SS-1, M16 atau Steyr AUG. Untuk membuka firing port, cukup memutar
tuas di setiap lubang tembak.
Barracuda
punya kapasitas angkut 12 personel, dengan dua orang di kabin depan. Tidak
seperti panser Anoa, volume kabin Barracuda sangat lapang karena posisi mesin
di depan, sehingga kabin terbebas dari blok mesin. Di antara kursi depan dan
ruang kabin terdapat tools kotak yang berisi konsol radio. Yang menarik lagi,
Barracuda menyediakan akses keluar yang cukup banyak.
Tersedia
pintu di sisi kiri dan kanan untuk komandan dan pengemudi, lalu ada pintu geser
di sisi kiri dan kanan depan kabin penumpang. Dan yang paling sering dilihat,
adalah akses keluar masuk personel Brimob lewat pintu rampa (ramp) di bagian
belakang. Dalam kondisi super darurat, bila awak terdesak, seperti halnya di
tank, di Barracuda juga dilengkapi lubang escape pada lantai kendaraan.
Barracuda
tak hanya handal untuk operasi di dalam kota, panser ini juga siap meladeni
medan berat (off road). Di bagian bawah mesin sudah terdapat winch untuk
menarik kendaraan keluar dari medan lumpur. Mengemban peran sebagai ‘pengendali
massa,’ Barracuda Brimob juga bisa dipasang lampu sorot sampai pagar barikade
di bagian depan untuk menangkis aksi lemparan batu dari perusuh.
Dirunut dari
sejarahnya, kendaraan garis depan Brimob ini punya titisan Jerman. Doosan
Infracore membangun Barracuda mengacu pada rantis Radpanzer TM-170 lansiran
Thyssen Henschel. Setelah Thyssen diakuisisi Rheinmetall, TM-170 pun di stop
produksinya karena sepi order. Bukti lain bahwa ada cita rasa Jerman di
Barracuda terlihat dari sasis yang digunakan, yakni mengadopsi truk Unimog Seri
5000. Mesin Barracuda pun menggunakan Daimler Chrysler OM924LA 4 silinder
berkapasitas 3.730 cc, serta menghasilkan tenaga 218 hp.
Selain Korea
Selatan, pengguna Barracuda di dunia sampai saat ini hanya Indonesia (44 unit)
dan Irak (12 unit). Untuk Indonesia, Barracuda didatangkan dalam kondisi baru
pada periode 2004 - 2007.
Spesifikasi
Barracuda 4×4 :
- Width:
2480 mm
- Length:
6.270 mm
- Height:
2.420 mm
- Weight:
11.700 kg
- Engine
power output: 218 hp
- Max road
speed: 100 km/h
- Max. road
range: 1.160 km
- Fuel
capacity: 250 liter
- Crew: 2
- Gradient:
60%
- Vertical
obstacle: 600 mm
- Fording
depth: 1.200 mm
- Turning
circle radius: 7.600 mm
0 comments:
Post a Comment