Friday, 17 March 2017

Biaya Perbaikan F-16 TS-1603 Ditaksir Rp 25 M


Meski hanya mengalami kerusakan sekitar 25 persen, pasca insiden di landasan pacu Bandara Sultan Syarif Kasim II, namun biaya perbaikan jet tempur F-16 milik TNI AU Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru diperkirakan mencapai Rp25 Miliar.

Untuk kategori Alutsista apalagi menyangkut AU, biaya segitu masih terbilang wajar. Langkah perbaikan dinilai mampu menekan efisiensi ketimbang membeli baru, di mana satu pesawat tempur jenis yang sama bisa dibanderol sekitar Rp750 miliar. Ditambah lagi kerusakannya tidak begitu parah.

Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsma Henri Alfiandi mengungkapkan, secara ekonomis biaya Rp25 miliar untuk perbaikan F-16 tersebut tidak akan merugikan, apalagi setelah diperbaiki nanti, jet tempur itu akan bisa mengudara kembali. “Masih ekonomis untuk diperbaiki,” yakinnya.

Jet tempur F-16 itu selanjutnya akan dibawa ke Lanud Iswahyudi untuk menjalani proses perbaikan, bahkan diupgrade kemampuannya. Dimungkinkan, pesawat tempur ini bisa terbang lagi dengan kemampuan yang lebih unggul sekitar 2019 nanti.

“Pesawat kita ini dapat daftar tunggu ketiga. Tahun 2019 akhir diperkirakan sudah bisa digunakan, dan diselesaikan dalam waktu delapan bulan. Jadi performnya lebih meningkat,” yakin Jenderal bintang satu ini dalam konfrensi pers-nya, Jumat (17/3/2017) sore.

Pasca insiden Selasa lalu, F-16 tipe B milik Lanud Roesmin Nurjadin mengalami kerusakan di tiga bagian, diantaranya depan (moncong), sayap depan sebelah kiri dan bagian belakang. Sebab jet tempur itu sempat terbalik dan ke luar landasan pacu.


Sehari setelah kejadian, tepatnya Rabu pagi, KASAU tiba di Pekanbaru untuk meninjau kondisi di lapangan, tempat F-16 ini mengalami insiden. “Meninjau sekaligus melihat kondisi penerbang, secara psikologi tidak mengalami gangguan,” tutup Marsma Henri.

0 comments:

Post a Comment