Wednesday, 29 March 2017

Pertengahan Tahun Ini, PT DI Mulai Serahkan Helikopter AS556 MBe Panther Ke TNI AL


Sudah agak lama tak terdengar kabar tentang status helikopter AKS (Anti Kapal Selam) pesanan Puspenerbal (Pusat Penerbangan Angkatan Laut), seperti diketahui sejak pertengahan November 2016 pihak Airbus Helicopters telah menyerahkan tiga unit AS565 MBe Panther kepada PT Dirgantara Indonesia (PT DI) di Marignane, kota di bagian selatan Perancis. Dan akhirnya hari ini (29/3/2017) ada kabar lebih terang seputar kehadiran helikopter AKS canggih ini.

Seperti dikutip dari siara pers PT DI, BUMN Strategis yang kinerjanya tengah mendapat sorotan publik ini menyebut bahwa pesanan tiga unit AS565 MBe Panther akan diserahkan ke pihak Kemhan/TNI AL pada pertengahan tahun ini (2017). Ini seolah menjadi komitmen PT DI setelah beberapa waktu lalu didera persoalan keterlambatan pengiriman pesanan kepada sejumlah klien.

Selain komitmen menuntaskan pesanan untuk TNI AL, PT DI juga akan merampungkan sisa pesanan tiga unit helikopter H225M Caracal untuk TNI AU. Dua unit H225M yang telah diserahkan pada pertengahan Maret lalu ke TNI AU adalah unit ketiga dan keempat dari total enam unit yang disepakati dalam kontrak dengan pelanggan. Penyerahan unit-unit berikutnya kepada TNI AU akan diselesaikan dalam beberapa minggu mendatang. Helikopter multi peran H225M ini dimaksudkan untuk misi tempur, pencarian dan penyelamatan (CSAR).

Dua unit platform dasar, atau disebut juga dengan “unit hijau”, pertama tipe AS565 MBe Panther telah tiba di Indonesia untuk diperlengkap dan diselesaikan oleh PT DI. Secara keseluruhan ada 11 helikopter AS565 MBe Panther yang akan tiba di Indonesia, dan tiga unit yang diserahkan saat ini adalah gelombang pertama. Kilas balik, kontrak pengadaan helikopter AKS AS565 MBe Panther resmi ditandatangani pada akhir tahun 2014, bertepatan dengan momen Indo Defence 2014. Sebagai pihak penerima ToT (Transfer of Technology) dari Airbus Helicopters adalah BUMN PT DI.

BUKAN HANYA MERAKIT


Peran PT DI dalam proyek ini tidak sebatas merakit ulang helikopter Panther setibanya di Indonesia, lebih jauh PT DI mengambil peran besar dalam penentuan desain sistem anti-submarine warfare (ASW) suite. Untuk menjalankan peran sebagai helikopter AKS, AS565 MBe Panther TNI AL akan dipasang perangkat integrasi yang mencakup L-3 Ocean Systems DS-100 Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS). Sementara untuk misi menghancurkan kapal selam, dalam kesepakatan Panther TNI AL juga akan dipasang sistem peluncur torpedo, sistem peluncur ini disiapkan untuk menghantarkan jenis torpedo Raytheon MK46 atau Whitehead A244/S. Kedua torpedo tersebut kebetulan sudah sejak lama dimiliki TNI AL.

Sebelumnya pada Maret 2015, PT DI dan Rotorcraft Service Group Inc. (RSG) telah mengadakan kontrak kesepakatan untuk adopsi pengembangan dan sistem integrasi ASW pada armada AS565 MBe Panther pesanan TNI AL. Meski kodrat utama AS565 MBe Panther adalah untuk melibas kapal selam, tapi basis heli ini adalah multirole. Oleh sebab itu, sistem yang di integrasikan RSG bersifat modular, saat sang Panther dibutuhkan untuk misi SAR (Search and Rescue), Medevac (Medical Evacuation), intai maritim, dan eksternal cargo, maka dengan cepat konfigurasi tempur heli dapat diubah ke non combat roles.

0 comments:

Post a Comment