Sudah agak
lama tak terdengar kabar tentang status helikopter AKS (Anti Kapal Selam)
pesanan Puspenerbal (Pusat Penerbangan Angkatan Laut), seperti diketahui sejak
pertengahan November 2016 pihak Airbus Helicopters telah menyerahkan tiga unit
AS565 MBe Panther kepada PT Dirgantara Indonesia (PT DI) di Marignane, kota di
bagian selatan Perancis. Dan akhirnya hari ini (29/3/2017) ada kabar lebih
terang seputar kehadiran helikopter AKS canggih ini.
Seperti
dikutip dari siara pers PT DI, BUMN Strategis yang kinerjanya tengah mendapat
sorotan publik ini menyebut bahwa pesanan tiga unit AS565 MBe Panther akan
diserahkan ke pihak Kemhan/TNI AL pada pertengahan tahun ini (2017). Ini seolah
menjadi komitmen PT DI setelah beberapa waktu lalu didera persoalan
keterlambatan pengiriman pesanan kepada sejumlah klien.
Selain
komitmen menuntaskan pesanan untuk TNI AL, PT DI juga akan merampungkan sisa
pesanan tiga unit helikopter H225M Caracal untuk TNI AU. Dua unit H225M yang
telah diserahkan pada pertengahan Maret lalu ke TNI AU adalah unit ketiga dan
keempat dari total enam unit yang disepakati dalam kontrak dengan pelanggan.
Penyerahan unit-unit berikutnya kepada TNI AU akan diselesaikan dalam beberapa
minggu mendatang. Helikopter multi peran H225M ini dimaksudkan untuk misi
tempur, pencarian dan penyelamatan (CSAR).
Dua unit
platform dasar, atau disebut juga dengan “unit hijau”, pertama tipe AS565 MBe
Panther telah tiba di Indonesia untuk diperlengkap dan diselesaikan oleh PT DI.
Secara keseluruhan ada 11 helikopter AS565 MBe Panther yang akan tiba di
Indonesia, dan tiga unit yang diserahkan saat ini adalah gelombang pertama.
Kilas balik, kontrak pengadaan helikopter AKS AS565 MBe Panther resmi
ditandatangani pada akhir tahun 2014, bertepatan dengan momen Indo Defence
2014. Sebagai pihak penerima ToT (Transfer of Technology) dari Airbus
Helicopters adalah BUMN PT DI.
BUKAN HANYA MERAKIT
Peran PT DI
dalam proyek ini tidak sebatas merakit ulang helikopter Panther setibanya di
Indonesia, lebih jauh PT DI mengambil peran besar dalam penentuan desain sistem
anti-submarine warfare (ASW) suite. Untuk menjalankan peran sebagai helikopter
AKS, AS565 MBe Panther TNI AL akan dipasang perangkat integrasi yang mencakup
L-3 Ocean Systems DS-100 Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS). Sementara
untuk misi menghancurkan kapal selam, dalam kesepakatan Panther TNI AL juga
akan dipasang sistem peluncur torpedo, sistem peluncur ini disiapkan untuk
menghantarkan jenis torpedo Raytheon MK46 atau Whitehead A244/S. Kedua torpedo
tersebut kebetulan sudah sejak lama dimiliki TNI AL.
Sebelumnya
pada Maret 2015, PT DI dan Rotorcraft Service Group Inc. (RSG) telah mengadakan
kontrak kesepakatan untuk adopsi pengembangan dan sistem integrasi ASW pada
armada AS565 MBe Panther pesanan TNI AL. Meski kodrat utama AS565 MBe Panther
adalah untuk melibas kapal selam, tapi basis heli ini adalah multirole. Oleh
sebab itu, sistem yang di integrasikan RSG bersifat modular, saat sang Panther
dibutuhkan untuk misi SAR (Search and Rescue), Medevac (Medical Evacuation),
intai maritim, dan eksternal cargo, maka dengan cepat konfigurasi tempur heli
dapat diubah ke non combat roles.
0 comments:
Post a Comment