Setelah
menggelar sistem perang elektronik di kawasan Crimea yang menjadi wilayah
sengketa, Rusia terus menggelar kekuatan tempurnya dan berhadapan langsung
dengan pasukan NATO-AS.
Latihan-latihan
tempur yang bersifat invansif pun terus digelar di bulan Maret ini. Latihan itu
meliputi operasi tempur, serbuan amfibi, dan penerjunan pasukan lewat udara.
Latihan
penerjunan pasukan itu tidak hanya menurunkan personel militer bersenjata
lengkap, tapi juga menerjunkan peralatan tempur dalam jumlah besar.
Latihan
operasi militer lewat serbuan udara itu dimulai dengan penerjunan 40 pasukan
aju menggunakan pesawat Il-76 dari ketinggian 1.300 meter. Mereka menggunakan
parasut khusus Arbalet-2.
Parasut yang
dirancang secara khusus itu memang hanya digunakan oleh pasukan elit untuk melancarkan
misi rahasia. Setelah pasukan aju terjun untuk mengamankan perimeter, 300
personel pasukan lainnya menyusul terjun dari ketinggian 800 meter lalu
membangun pertahanan.
Operasi
serbuan udara yang melibatkan sekitar 2.500 pasukan itu juga dilakukan dari
arah laut menggunakan sejumlah helikopter.
Selain
menurunkan pasukan, sejumlah heli transport itu juga menurunkan logistik di
kawasan pantai yang telah disterilkan pasukan Rusia melalui operasi serbuan
amfibi.
0 comments:
Post a Comment