Dirancang
oleh Biro Desain Mikoyan, pesawat tempur garis depan multi-fungsi ini memiliki
pengendali jelajah dengan kecepatan ultrasonik, kemampuan manuver yang tinggi,
peredam radio dan suhu termal, mampu lepas landas dan mendarat di landasan
pendek, memiliki perangkat radar udara tercanggih, sistem kontrol baru, dan
lain-lain.
Biro Desain
Mikoyan mulai merancang konsep pesawat ini pada 1991, dan masa depan pesawat
tersebut belum jelas kala itu. Pada tahun 1990-an, Rusia berada dalam kondisi
defisit dan Biro Desain Mikoyan direstrukturisasi, menjadi RSK MiG dan
disatukan dengan Biro Konstruksi Sukhoi. Pesawat tempur multifungsi MiG 1.44
baru sekali mengudara, pada 29 Februari 2000.
Pilot yang
melakukan uji coba, Pahlawan Rusia Vladimir Gorbunov, adalah satu-satunya pilot
yang menerbangkan pesawat tempur mulitfungsi, dan menyebutkan pesawat ini
memiliki prospek cerah.
Namun, waktu
berlalu. Pesawat yang kala itu dianggap sebagai pesaing pesawat tempur Amerika
Lockheed F-22 Raptor, harus mundur dan memberi jalan bagi proyek PAK FA yang
dimulai pada 2002. Satu-satunya prototipe pesawat MiG 1.44 disimpan di Institut
Riset Penerbangan Gromov di kota Zhukovsky.
DIBELI CHINA
Namun,
pesawat canggih yang kabarnya memiliki mesin kontrol vektor, tidak menghilang
tanpa meninggalkan jejak dalam sejarah. Ia menjadi subjek diskusi terkait
skandal kemungkinan transfer teknologi untuk desain pesawat tempur multifungsi
China.
Sejumlah
ahli beranggapan konsep MiG 1.44 digunakan untuk mengembangkan pesawat tempur
generasi kelima China, Chengdu J-20. Informasi yang sama juga disampaikan
jurnalis Reuters pada Agustus 2011, yang mendapat bocoran dari narasumber
anonim. Pada 25 Agustus 2011, juru bicara RSK MiG E. Fedorova menyampaikan pada
RIA Novosti bahwa “Rusia tak pernah dan tak akan pernah menyediakan komponen
dan suku cadang bagi pengembangan pesawat tempur generasi kelima China Chengdu
J-20 Black Eagle”.
Namun para
pakar tetap yakin ada kemungkinan Rusia menjual desain dan teknologi MiG 1.46
pada China, yang merupakan versi modifikasi MiG 1.44. Analis independen Adil
Mukashev, yang merupakan pakar di bidang hubungan Rusia-China, berpandangan
mungkin ada kesepakatan komersil antara kedua belah pihak. “China berencana merakit
komponen terpisah dari Mikoyan,” kata Mukashev pada Bastion, sebuah publikasi
industri.
Namun
bagimanapun, MiG 1.44 baru tampil di hadapan publik pertama kali pada 2015.
Artinya, pesawat rahasia ini sudah tak lagi rahasia dan kehilangan kesempatan
untuk diproduksi di Rusia. Tetapi semua jawaban itu tetap belum tuntas hingga
menjadikan pesawat ini tetap menjadi misteri yang mengundang banyak pertanyaan.
0 comments:
Post a Comment