Tuesday, 21 March 2017

MiG1.44, Misteri yang Tetap Misterius


Dirancang oleh Biro Desain Mikoyan, pesawat tempur garis depan multi-fungsi ini memiliki pengendali jelajah dengan kecepatan ultrasonik, kemampuan manuver yang tinggi, peredam radio dan suhu termal, mampu lepas landas dan mendarat di landasan pendek, memiliki perangkat radar udara tercanggih, sistem kontrol baru, dan lain-lain.

Biro Desain Mikoyan mulai merancang konsep pesawat ini pada 1991, dan masa depan pesawat tersebut belum jelas kala itu. Pada tahun 1990-an, Rusia berada dalam kondisi defisit dan Biro Desain Mikoyan direstrukturisasi, menjadi RSK MiG dan disatukan dengan Biro Konstruksi Sukhoi. Pesawat tempur multifungsi MiG 1.44 baru sekali mengudara, pada 29 Februari 2000.

Pilot yang melakukan uji coba, Pahlawan Rusia Vladimir Gorbunov, adalah satu-satunya pilot yang menerbangkan pesawat tempur mulitfungsi, dan menyebutkan pesawat ini memiliki prospek cerah.

Namun, waktu berlalu. Pesawat yang kala itu dianggap sebagai pesaing pesawat tempur Amerika Lockheed F-22 Raptor, harus mundur dan memberi jalan bagi proyek PAK FA yang dimulai pada 2002. Satu-satunya prototipe pesawat MiG 1.44 disimpan di Institut Riset Penerbangan Gromov di kota Zhukovsky.

DIBELI CHINA


Namun, pesawat canggih yang kabarnya memiliki mesin kontrol vektor, tidak menghilang tanpa meninggalkan jejak dalam sejarah. Ia menjadi subjek diskusi terkait skandal kemungkinan transfer teknologi untuk desain pesawat tempur multifungsi China.

Sejumlah ahli beranggapan konsep MiG 1.44 digunakan untuk mengembangkan pesawat tempur generasi kelima China, Chengdu J-20. Informasi yang sama juga disampaikan jurnalis Reuters pada Agustus 2011, yang mendapat bocoran dari narasumber anonim. Pada 25 Agustus 2011, juru bicara RSK MiG E. Fedorova menyampaikan pada RIA Novosti bahwa “Rusia tak pernah dan tak akan pernah menyediakan komponen dan suku cadang bagi pengembangan pesawat tempur generasi kelima China Chengdu J-20 Black Eagle”.

Namun para pakar tetap yakin ada kemungkinan Rusia menjual desain dan teknologi MiG 1.46 pada China, yang merupakan versi modifikasi MiG 1.44. Analis independen Adil Mukashev, yang merupakan pakar di bidang hubungan Rusia-China, berpandangan mungkin ada kesepakatan komersil antara kedua belah pihak. “China berencana merakit komponen terpisah dari Mikoyan,” kata Mukashev pada Bastion, sebuah publikasi industri.

Namun bagimanapun, MiG 1.44 baru tampil di hadapan publik pertama kali pada 2015. Artinya, pesawat rahasia ini sudah tak lagi rahasia dan kehilangan kesempatan untuk diproduksi di Rusia. Tetapi semua jawaban itu tetap belum tuntas hingga menjadikan pesawat ini tetap menjadi misteri yang mengundang banyak pertanyaan.


0 comments:

Post a Comment