Seperti halnya AS, Rusia juga memiliki sejumlah pembom strategis yang
masing-masing memiliki kemampuan yang unik.
Layaknya inventori Bomber Amerika Serikat, Rusia memiliki dua jenis
pembom strategis yakni Тu-95МS Bear dan Тu-160 White Swan. Mari kita lihat
Тu-95МS dulu. Versi dasar dari Тu-95 dimasukkan ke dalam layanan Uni Soviet
pada 1956.
Namun, versi awal dari pesawat semuanya sudah di non-aktifkan. “Bears”
yang sekarang dalam pelayanan Rusia, dibangun selama periode 1981-1992, yang
artinya mereka jauh lebih muda dibandingkan B-52 AS. Ada total 64 pesawat jenis
ini, meskipun sekitar setengah dari mereka tampaknya dalam penyimpanan, dengan
sekitar 30-35 pesawat dalam pelayanan.
Senjata utama Tu-95 adalah rudal jelajah Kh-55SM, dengan rentang maksimum
3.500 kilometer. Selain itu, modernisasi bomber menjadi varian Tu-95MSM yang
mencapai hingga 35 pesawat telah dimulai.
Mereka dapat menggunakan rudal jelajah terbaru Kh-101/102, dengan muatan
masing-masing non-nuklir atau nuklir. Rudal baru memiliki karakteristik tiada
bandingnya dengan jangkauan udara maksimum 5.500 kilometer dengan kemungkinan meleset dari target hanya
lima meter.
Juga, rudal yang dibuat dengan teknologi siluman. Rudal non-nuklir Kh-101
telah berhasil digunakan dalam medan perang Suriah. Tu-95 membawa delapan rudal
jelajah, baik Kh-55 atau Kh-101/102. Setelah modernisasi, pesawat akan melayani
untuk cukup lama, setidaknya sampai 2030-an.
Pembom strategis paling cangguh Rusia adalah Tu-160. Saat ini, Angkatan
Udara Rusia memiliki 16 pesawat jenis ini. Kecepatan terbang maksimum jauh
lebih tinggi 1,6 Mach dibandingkan B-1B. Selain itu, Tu-160 membawa 12 rudal jelajah
strategis. Rudal jelajah yang juga digunakan Tu-95MS yakni Kh-55 dan Kh-101/Kh-102.
Pesawat jenis ini sudah mulai menjalani beberapa modernisasi peralatan
baru yang memungkinkan untuk penggunaan senjata non-nuklir presisi. Juga,
pembukaan kembali jalur produksi White Swan saat ini sedang dilakukan, dengan
modernisasi yang mendalam untuk menjadi varian Tu-160M2.
Bomber diperbarui ini nanti akan benar-benar baru dan jauh melebihi
kemampuan pendahulunya. Jumlah yang tepat dari pesawat baru yang akan dibangun
belum diketahui sejauh ini, tapi ada kabar akan mencapai 50 unit. Produksi,
sesuai rencana, akan dimulai pada 2023.
Adapun proyek bomber PAK-DA (Prospective Aviation Complex for Long-Range
Aviation), menyusul keputusan tentang perpanjangan produksi Tu-160, persyaratan
pelaksanaan proyek telah menjadi sangat jelas. Sebelumnya, penerbangan
pertamanya direncanakan pada tahun 2025, yang sekarang tampaknya tidak mungkin.
Konsep pesawat belum terungkap, namun kemungkinan besar itu akan menjadi
pembawa rudal tersembunyi subsonic menyerupai LRS-B milik AS.
0 comments:
Post a Comment