Sunday, 19 March 2017

Melihat Peta Kekuatan Bomber Nuklir Rusia


Seperti halnya AS, Rusia juga memiliki sejumlah pembom strategis yang masing-masing memiliki kemampuan yang unik.

Layaknya inventori Bomber Amerika Serikat, Rusia memiliki dua jenis pembom strategis yakni Тu-95МS Bear dan Тu-160 White Swan. Mari kita lihat Тu-95МS dulu. Versi dasar dari Тu-95 dimasukkan ke dalam layanan Uni Soviet pada 1956.

Namun, versi awal dari pesawat semuanya sudah di non-aktifkan. “Bears” yang sekarang dalam pelayanan Rusia, dibangun selama periode 1981-1992, yang artinya mereka jauh lebih muda dibandingkan B-52 AS. Ada total 64 pesawat jenis ini, meskipun sekitar setengah dari mereka tampaknya dalam penyimpanan, dengan sekitar 30-35 pesawat dalam pelayanan.


Senjata utama Tu-95 adalah rudal jelajah Kh-55SM, dengan rentang maksimum 3.500 kilometer. Selain itu, modernisasi bomber menjadi varian Tu-95MSM yang mencapai hingga 35 pesawat telah dimulai.

Mereka dapat menggunakan rudal jelajah terbaru Kh-101/102, dengan muatan masing-masing non-nuklir atau nuklir. Rudal baru memiliki karakteristik tiada bandingnya dengan jangkauan udara maksimum 5.500 kilometer  dengan kemungkinan meleset dari target hanya lima meter.

Juga, rudal yang dibuat dengan teknologi siluman. Rudal non-nuklir Kh-101 telah berhasil digunakan dalam medan perang Suriah. Tu-95 membawa delapan rudal jelajah, baik Kh-55 atau Kh-101/102. Setelah modernisasi, pesawat akan melayani untuk cukup lama, setidaknya sampai 2030-an.


Pembom strategis paling cangguh Rusia adalah Tu-160. Saat ini, Angkatan Udara Rusia memiliki 16 pesawat jenis ini. Kecepatan terbang maksimum jauh lebih tinggi 1,6 Mach dibandingkan B-1B. Selain itu, Tu-160 membawa 12 rudal jelajah strategis. Rudal jelajah yang juga digunakan Tu-95MS yakni Kh-55 dan Kh-101/Kh-102.

Pesawat jenis ini sudah mulai menjalani beberapa modernisasi peralatan baru yang memungkinkan untuk penggunaan senjata non-nuklir presisi. Juga, pembukaan kembali jalur produksi White Swan saat ini sedang dilakukan, dengan modernisasi yang mendalam untuk menjadi varian Tu-160M2.

Bomber diperbarui ini nanti akan benar-benar baru dan jauh melebihi kemampuan pendahulunya. Jumlah yang tepat dari pesawat baru yang akan dibangun belum diketahui sejauh ini, tapi ada kabar akan mencapai 50 unit. Produksi, sesuai rencana, akan dimulai pada 2023.

Adapun proyek bomber PAK-DA (Prospective Aviation Complex for Long-Range Aviation), menyusul keputusan tentang perpanjangan produksi Tu-160, persyaratan pelaksanaan proyek telah menjadi sangat jelas. Sebelumnya, penerbangan pertamanya direncanakan pada tahun 2025, yang sekarang tampaknya tidak mungkin. Konsep pesawat belum terungkap, namun kemungkinan besar itu akan menjadi pembawa rudal tersembunyi subsonic menyerupai LRS-B milik AS.


0 comments:

Post a Comment