Meski sudah pensiun pesawat tempur siluman F-117A Nighthawk masih menjadi
pesawat yang banyak diperbincangkan. Pesawat dikembangkan oleh Lockheed Martin ini merupakan pesawat dengan fitur teknologi siluman, dan begitu juga dengan pesawat uji demonstrator pendahulunya,
Have Blue, yang dilakukan secara rahasia
dari tahun 1975.
Pengembangan F-117A dimulai pada tahun 1978 dan pertama kali diterbangkan
pada tahun 1981, tapi baru 1988 keberadaannya diumumkan secara terbuka.
Nighthawk adalah pesawat siluman operasional pertama di dunia. Pesawat pertama
disampaikan pada tahun 1982 dan yang terakhir diterima pada 1990 dengan total
produksi 59 Nighthawks yang dibeli oleh Angkatan Udara AS.
Pesawat F-117A juga dikenal sebagai Frisbee dan Wobblin ‘Goblin. Misi
pesawat adalah untuk menembus lingkungan dengan ancaman tinggi dan menyerang
target bernilai tinggi dengan akurasi yang tinggi. Nighthawk telah terlibat
dalam sejumlah konflik seperti di Panama, Operasi Badai Gurun, Kosovo,
Afghanistan, dan Operation Iraqi Freedom. Nighthawk hanya digunakan untuk misi
malam hari.
F-117 kemudian diganti F-22 Raptor sebelum program F-22 dibatalkan pada
tahun 2009 dan diganti dengan program yang diharapkan lebih murah yakni F-35
Joint Strike Fighter meski pada kenyataanya F-35 tersandung sejumlah masalah
dan pembengkakan biaya gila-gilaan.
Sebanyak 10 pesawat pertama dari 55 F-117
dalam pelayanan dipensiunkan pada Desember 2006. Upacara pensiun resmi berlangsung
di Wright-Patterson AFB Maret 2008.
Namun F-117 masih disimpan dalam hanggar di sebuah lapangan udara di
Tonopah Test Range, Nevada. Sayap dan ekor dihilangkan untuk penyimpanan,
tetapi beberapa pesawat dapat dengan cepat dipanggil kembali jika diperlukan. Beberapa kali masih terlihat pesawat ini
melakukan misi terbang dengan misi yang tidak diketahui.
DESAIN
Permukaan dan profil tepi dioptimalkan untuk meminimalkan tangkapan radar musuh, memecah menjadi sinyal sempit dan dipantulkan jauh dari detektor
radar musuh. Semua pintu dan panel pembukaan pada pesawat bergigi maju dan
trailing tepi untuk memantulkan radar.
Pesawat ini terbuat dengan bahan utama aluminium, dengan titanium untuk
daerah mesin dan sistem mesin. Permukaan luar pesawat dilapisi dengan bahan
penyerap radar. Radar cross-section dari F-117 diperkirakan antara 10cm² dan
100cm².
F-117A memiliki empat elevons pada pesawat dan tempel trailing edge dari
sayap. Ekor berbentuk-V yang mengontrol yaw pesawat, bertindak sebagai ekor
terbang, yang berarti bahwa seluruh permukaan bertindak sebagai permukaan
kontrol. Para elevons tidak bertindak sebagai flaps untuk mengurangi tingkat turunan untuk touchdown, sehingga kecepatan pendaratan F-117A cukup tinggi
yakni sekitar 180mph sampai 190mph,
hingga harus menggunkan parasut untuk pengereman.
Kokpit memiliki Kaiser Electronics head up display (HUD) dan dek
penerbangan dilengkapi dengan monitor video yang besar, yang menampilkan citra
inframerah dari sensor onboard pesawat. Kokpit memiliki peta penuh warna
bergerak yang dikembangkan oleh Harris Corporation. Sementra fly-by-wire system
disediakan oleh BAE Systems.
SENJATA & SENSOR
Pesawat ini dapat membawa berbagai persenjataan tempur taktis di teluk
senjata, termasuk BLU-109B low-level laser-guided bomb, GBU-10 dan GBU-27
laser-guided bomb units, Raytheon AGM-65 Maverick dan Raytheon AGM-88 HARM
air-to-surface missiles.
Pada Januari 2004, sebuah F-117 berhasil merilis bom JDAM seharga £2.000 untuk
pertama kalinya. Integrasi JDAM dan senjata presisi dipandu lainnya pada F-117
digabungkan dengan upgrade software blok II dan mencapai kemampuan operasional
awal (IOC) pada tahun 2006.
Untuk siluman, F-117A tidak bergantung pada radar untuk navigasi atau
penargetan. Untuk navigasi dan target senjata, pesawat dilengkapi dengan
forward-looking infrared (FLIR) dan downward-looking infrared (DLIR) dengan
penanda laser, yang disediakan oleh Raytheon. Pesawat ini menggunakan sistem
navigasi inersia Honeywell.
Pesawat ini memiliki multi-channel pilot static tubes di hidung. Beberapa
port sepanjang tabung memberikan data diferensial tekanan. Komputer kontrol
penerbangan membandingkan ini untuk memberikan data penerbangan pesawat.
MESIN & MANAJEMEN PENERBANGAN
F-117A ini didukung oleh dua mesin turbofan F404-GE-F1D2 dari General
Electric. Intake udara persegi panjang di kedua sisi badan pesawat ditutupi
oleh kisi-kisi, yang dilapisi dengan bahan penyerap radar.
Struktur yang luas dan datar dari daerah mesin knalpot mengurangi
pendeteksian inframerah dan radar dari bagian belakang mesin. Kedua sirip ekor
besar miring sedikit ke arah luar untuk memberikan obstruksi kembali inframerah
dan radar dari daerah mesin knalpot.
Sebelum penerbangan, data misi didownload ke IBM AP-102 komputer
pengendali misi, yang terintegrasi dengan kontrol navigasi dan penerbangan
untuk menyediakan sistem manajemen penerbangan yang sepenuhnya otomatis.
Setelah lepas landas, pilot dapat menyerahkan kontrol penerbangan ke
program misi sampai dalam jangkauan visual target pertama. Pilot kemudian
melanjutkan kendali pesawat untuk pengiriman senjata.
Pesawat ini dilengkapi dengan infrared acquisition and designation system
(IRADS) yang terintegrasi dengan sistem pengiriman senjata. Pilot mendapat
pemandangan target pada head-up display, pertama dari FLIR dan kemudian dari
DLIR.
Pengiriman senjata dan dampak tembakan bisa dilihat dan dicatat dengan
sistem video yang dipasang di internal pesawat untuk memberikan penilaian
kerusakan secara real time.
0 comments:
Post a Comment