Industri strategis di Indonesai mulai menunjukkan taringnya. Setelah
perusahaan plat merah, PT Pindad (Persero) yang sudah mulai mendunia dengan
produk-produknya, kini giliran PT PAL Indonesia (Persero).
Perusahaan yang memproduksi berbagai jenis kapal laut ini mulai dikenal
banyak negara. Banyaknya kapal perang produksi PAL yang digunakan TNI-AL,
menjadi salah satu media bagi perusahaan untuk menunjukkan kepada dunia
mengenai kemampuan perusahaan.
Terbukti, setelah pertengahan 2016 PAL mengekspor kapal perang pertama ke
Filipina, kini perusahaan timur tengah, Uni Emirat Arab (UEA) menyatakan
berminat untuk membeli salah satu produk pertahanan dari PAL.
“Sudah ada MoU dengan PAL, mereka akan buat kapal perang jenis LPD dan
atau PKR,” kata Deputi Usaha Bidang Industri Pertambangan, Industri Strategis
dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, Minggu (19/3/2017).
Dikatakan Harry, menjelaskan kapal jenis LPD (Landing Platform Dock) merupakan kapal perang yang memiliki fungsi
sebagai pengangkut pasukan dan kendaraan-kendaraan tempur. Saat ini, TNI-AL
memiliki kapal jenis yang sama, seperti salah satunya KRI Banda Aceh.
Sedangkan kapal perang jenis PKR (Perusak Kawal Rudal), adalah kapal
perang yang berfungsi untuk menghancurkan musuh. Saat ini TNI-AL memiliki
beberapa jenis PKR, seperti KRI Ahmad Yani dan KRI Slamet Riyadi. Hanya saja
kapal-kapal itu buah hasil impor.
PAL, saat ini memang sudah memiliki kemampuan untuk membuat kapal jenis
ini. Bahkan diklaim, memiliki teknologi yang sedikit lebih maju dari
kapal-kapal yang dimpor TNI-AL dari luar negeri tersebut.
“Untuk yang sama UAE, PAL sedang mengkaji kebutuhan dan spek yang dimau
UAE akan seperti apa,” tegas Harry.
0 comments:
Post a Comment