Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau,
masih menunggu hasil penyelidikan penyebab tergelincirnya pesawat tempur F-16
A/B Block 15 sebelum memutuskan untuk mengaktifkan kembali Skadron Udara 16.
“Penyebab masih dalam penyelidikan. Mudah-mudahan segera ditemukan, dan
dapat diaktifkan lagi untuk kemudian bisa ikut HUT TNI AU 9 April mendatang,”
kata Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama TNI Henri Alfiandi, di
Pekanbaru, Jumat.
Pesawat F-16 tipe A/B Block 15 bernomor ekor TS-1603 tergelincir di ujung
landasan pacu Lanud Roesmin Nurjadin, Selasa (14/3). Akibatnya, badan pesawat
terbalik dengan bagian roda menghadap ke atas.
Dua penerbang, Mayor Penerbang Andri Setiawan (Kepala Seksi Operasi
Skuadron Udara 3 TNI AU) dan Letnan Satu Penerbang Marco Anderson (penerbang
siswa konversi) selamat dari insiden tersebut.
Pasca-kejadian, pihak manajemen Lanud Roesmin Nurjadi langsung
menghentikan operasional F-16 dari Skadron Udara 16 hingga penyebab pasti
insiden diketahui.
Henri Alfiandi menjelaskan, dugaan awal penyebab tergelincirnya pesawat
tempur buatan Amerika Serikat (AS) itu semakin jelas, meski penyelidikan masih
terus berjalan.
Ada dugaan kuat bahwa kecelakaan itu diakibatkan kegagalan fungsi rem
(brake malfunction) di pesawat F-16 A/B Block 15 bernomor TS-1603.
“Penyebab masih dalam penyelidikan, tapi memang mengarah ke sana,”
ujarnyas, terkait dugaan kegagalan fungsi rem pesawat.
Ia menimpali, “Memang suspect atau dugaan terbesar adalah rem. Rumitnya,
F-16 sistem pengeremannya bukan mekanik. Melainkan informasi elektronik. Tapi,
jelas sudah mengarah ke sana.”
Selain memeriksa pesawat F-16 TS-1603 yang tergelincir, ia memastikan
bahwa tim ahli turut memeriksa seluruh pesawat F-16 dari Skadron Udara 16 Lanud
Roesmin Nurjadin.
Hingga saat ini pemeriksaan yang telah berlangsung tiga hari ini dan masih
dilakukan.
Pesawat tempur F-16 A/B Block 15 tergelincir saat mendarat di landasan
Lanud Roesmin Nurjadin pada Selasa sekira pukul 16.55 WIB. Lanud Roesmin
Nurjadin dan Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II (Bandara SSK II) Pekanbaru
selama ini berbagi landasan untuk kepentingan militer dan komersial.
Peristiwa tergelincirnya pesawat tempur tersebut sempat mengganggu jadwal
penerbangan komersial Bandara SSK II selama 40 menit.
Lanud Roesmin Nurjadin merupakan satu-satunya Lanud Tipe A di Sumatera.
Terdapat dua Skadron Udara di Pangkalan militer tersebut. Selain Skadron Udara
16 dengan jet tempur F-16 nya, juga terdapat Skadron Udara 12 dengan Hawk
100/200.
0 comments:
Post a Comment