Head of Military Aircraft Division Airbus, Fernando Alonso beberapa waktu lalu sempat berkunjung ke
Indonesia. Dalam kunjungannya itu, Alonso mengaku bertemu dengan Menkopolhukam,
Wiranto.
Kepada
AVIATREN di sela acara makan malam bersama para blogger,
Alonso menceritakan, salah satu diskusi antara keduanya adalah kerja sama
digitalisasi dengan PT Dirgantara Indonesia (PT DI).
“Banyak yang
bisa dikerjakan, cara kami membangun dan mengoperasikan pesawat juga sudah
berbeda dengan masa lalu,” kata Alonso.
“Kami ingin
membantu PT DI mempercepat akuisisi digitalisasi,” imbuhnya.
Menurut
Alonso, digitalisasi dalam produksi, operasi, dan perawatan pesawat sangat
penting bagi PT DI jika ingin bersaing di wilayah Asia Pasifik.
Dengan
digitalisasi, maka keduanya, yakni Airbus Defence and Space (ADS) dan PT DI
bisa memiliki proyek yang bisa dikerjakan bersama-sama.
Lalu kerja
sama apa yang dimaksud oleh Alonso?. Kerja sama itu bisa berupa pemeliharaan dan
pengoperasian pesawat.
PT DI dianggap Alonso sebagai pemain unggul dan
satu-satunya yang bisa mendukung operasional TNI AU.
Nah, jika
kerja sama ini direalisasaikan, maka tentunya harus ada produk-produk yang
harus mereka kerjakan bersama, bukan?
Di sini
menariknya. Alonso menjabarkan, ada tiga produk pesawat ADS yang utama, yakni
C295, tanker MRTT (Multi Role Tanker Transport), dan pesawat angkut A400M.
Selain itu, ADS juga membawahi Eurofighter yang memproduksi pesawat tempur
Typhoon.
“Pesawat-pesawat
itu semuanya digital, terhubung dengan komputer,” kata Alonso.
Namun saat
ditanya apakah ADS secara resmi menawarkan keempat pesawat tadi di atas, Alonso
tidak menampik sekaligus tidak mengiyakannya.
“Ini kerja
sama jangka panjang, Menteri (Wiranto) juga mengaku digitalisasi sangat
diperlukan, sekarang (Menteri) menunggu waktu saja kami datang dengan penawaran
apa,” katanya.
Bisa disimpulkan,
digitalisasi menjadi penawaran Airbus (ToT/Transfer of Technology) jika
nantinya Indonesia mengoperasikan pesawat-pesawat buatan Airbus Military. PT DI
akan mendapatkan upgrade pelatihan dan peralatan untuk memelihara
pesawat-pesawat Airbus Military yang dioperasikan oleh TNI AU.
Perlu
diketahui, saat ini TNI AU sudah mengoperasikan beberapa alutsista buatan
Airbus, seperti helikopter Puma dan pesawat C295. Menurut Reuters (11/5/2016), Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pernah mengutarakan Indonesia akan membeli sejumlah A400M.
“Indonesia
berencana membeli Airbus A400M, namun jumlahnya tidak banyak. Saat ini kita
belum butuh beli dalam jumlah banyak,” ujar Ryamizard.
0 comments:
Post a Comment