Wednesday, 8 March 2017

Di Wilayah Ini Kapal Selam Soviet Sempat Dibuat Mati Kutu


Armada Angkatan Laut Soviet berkembang dengan cepat termasuk dengan menerima banyak kapal selam nuklir serang (SSN) dan kapal selam rudal balistik (SSBN). Sekutu telah belajar bagaimana sulitnya melawan kapal selam ketika menghadapi U-Boat Jerman yang hampir membuat Eropa tidak berdaya karena jalur distribusi dari Amerika dipotong di tengah jalan. Dari pengalaman itu Amerika kemudian mengembangkan apa yang disebut dengan Sound Surveillance System untuk melawan ancaman dari kapal selam Soviet.

Pada awal perang dingin, Angkatan Laut Soviet tidak memiliki kekuatan kapal selam yang tangguh seperti negara-negara barat. Tetapi Soviet kemudian bergerak cepat dalam pengembangan dan pembangunan kapal selam baik nuklir maupun konvensional. Akhirnya Soviet memiliki banyak kapal selam yang bisa menghantam seluruh kota sekutu.

Tetapi sekutu memiliki sebuah wilayah geografis yang unik yang disebut sebagai selat GIUK (Greenland, Islandia dan United Kingdom) untuk mencapai Atlantik. Oleh karena itu sekutu memutuskan untuk memasang sensor sonar di wilayah ini sehingga tidak ada kapal selam Rusia bisa masuk Atlantik tanpa terdeteksi. Kemungkinan besar sensor ini juga ditempatkan di Pasifik.



Fasilitas menerima sinyal yang ditangkap oleh radar ini mirip dengan pusat kendali misi NASA. Sebuah fasilitas khas yang memiliki beberapa konsol kecil untuk memantau sinyal dari suatu wilayah.

Wilayah yang dicakup oleh satu konsol tumpang tindih sehingga beberapa operator yang mendengarkan suara dari tempat tertentu. Jika mereka menemukan kontak baru, mereka akan melaporkannya ke komandan mereka yang akan melanjutkan menginformasikan komando USN.

Dalam kasus perang, aset anti kapal selam sekutu seperti SSN, pesawat anti kapal selam seperti Nimrod dan Orion, kapal anti kapal selam seperti frigate Type 22 dari RN yang beroperasi di daerah akan dikirim untuk memburu setiap SSN dan SSBN Soviet sebelum mereka bisa mencapai Atlantik. Jika sampai masuk Atlantik maka memburu kapal selam akan seperti mencari jarum ditumpukan jerami.

Hal ini akan memungkinkan sekutu memiliki sejumlah kemampuan dalam memburu kapal selam Soviet meski tidak semua bisa dicegat dan beberapa kapal selam Soviet tetap lolos.

Selama bertahun-tahun sensor ini digunakan hingga Soviet membangun SSBN baru dengan rudal yang bisa menyerang Amerika saat mereka berada di laut Barents atau di Kutub Utara.

Soviet juga terus belajar untuk melawan sensor ini dengan berbagai taktik. Salah satunya dengan bergerak di bawah kapal komersial atau menggunakan jalur alternatif melalui Arktik. Setelah berakhirnya perang dingin sensor ini digunakan untuk penelitian tentang mamalia laut meskipun beberapa masih digunakan untuk tujuan asli mereka.


Hanya saja dalam beberapa waktu terakhir, Amerika dan NATO berniat untuk menghidupkan kembali penjagaan di GIUK ini karena peningkatan aktivitas kapal selam Rusia.

0 comments:

Post a Comment