Anggota DPR
Komisi VI Inas Nasrullah Zubir mengakui PT Dirgantara Indonesia (DI) saat ini
hanya baru merakit saja, tanpa bisa memproduksi pesawat.
Karena hal
itu panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo ingin segera membeli helikopter Black
Hawk.
“PT DI Masih
sampai bisa merakit saja. Selama menunggu mereka bisa produksi, TNI akhirnya
mengimpor,” ujar Inas dihubungi wartawan, Selasa (7/3/2017).
Menurut
Inas, PT DI masih memiliki banyak kelemahan di dalam pengerjaan proyek pesawat
dan helikopter. Hal itu yang harus dibenahi mengingat ada banyak kontrak
perakitan yang terbengkalai oleh PT DI.
“Begini PT
DI bagaimana memanage kontraknya lebih baik lagi,” ungkap Inas.
Anggota
fraksi Hanura itu pun menilai peralatan dan teknologi yang digunakan PT DI sudah
ketinggalan zaman. Sedangkan tuntutan dari PT DI untuk merakit helikopter dan
pesawat terlalu banyak.
“Sekarang
peralatan PT DI banyak yang sudah tua itu yang membuat keterlambatan,” kata
Inas.
Inas
berharap PT DI bisa segera melakukan revitalisasi perlengakapn perakitan di
dalam negeri. Walaupun mahal, namun hal tersebut menurut Inas perlu dilakukan.
“Mungkin
peralatan PT DI harus direvitalisasi karena banyak yang sudah tua, dan itu
tidak murah,” jelas Inas.
Sebelumnya
diberitakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantuo telah bertemu Panglima
Pasifik militer Amerika Serikat General Robert Brown.
Dalam
pertemuan tersebut Panglima TNI mengapresiasi bantuan pemerintah AS dalam
pembelian helikopter Black Hawk UH-60L, helikopter Apache AH-65, dan pesawat
tempur F-16.
0 comments:
Post a Comment