Sunday, 12 March 2017

5 Alasan Angkatan Darat AS akan Kalah Jika Perang di Eropa


Para petinggi Angkatan Darat Amerika atau US Army percaya mereka mungkin akan bertempur dengan lawan yang tangguh dalam lima tahun ke depan. Lawan tangguh ini mengacu pada militer Rusia yang terus melakukan modernisasi untuk mendapatkan kembali tanah yang hilang di sepanjang perbatasan Rusia dengan Eropa.

Ada banyak bukti bahwa militer Rusia terus bergerak di wilayah Baltik, seperti di Ukraina, dan di tempat lain.

Beberapa pengamat telah salah menyimpulkan bahwa Angkatan Darat AS “hanya” memiliki lima tahun untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi konflik seperti itu karena sesungguhnya waktunya akan lebih sempit. Hal yang sudah umum terjadi bahwa, agresor menantang presiden AS yang baru di awal masa jabatan mereka.

Jika perang seperti itu terjadi, itu akan menjadi tugas berat bagi Angkatan Darat. Pertarungan akan terjadi di daratan yang luas  dengan beberapa hambatan geografis.

Angkatan Darat AS kemungkinan akan melakukan sebagian besar pertempuran darat untuk NATO, karena AS menyumbang lebih dari dua per tiga sumber kekuatan aliansi.

Kalah dalam perang akan secara drastis mengubah keseimbangan geopolitik di Eropa, dan mengurangi pengaruh AS di sana pada titik paling rendah setelah Perang Dunia II.

Masalahnya, perang dengan Rusia akan memunculkan prospek suram bagi AS. Hal ini terutama karena nasionalisme agresif yang ditunjukkan oleh pemimpin Rusia Vladimir Putin.

Selain itu juga karena kesalahan strategi yang diambil dua presiden terakhir Amerika Serikat. George W. Bush telah menarik dua brigade lapis baja berat AS dari Eropa selama hari-hari terakhir masa jabatannya.

Selanjutnya Barack Obama mengubah sudut pandang dengan meluncurkan strategi “poros Pasifik” yang semakin mengurangi kehadiran militer AS di Eropa.

Putin menangkap kesalahan Washington dan mulai mencaplok bagian dari Ukraina pada tahun 2014.

Pembuat kebijakan AS juga mengambil sikap yang jauh dari apa yang dilakukan Putin. Ada sedikit bukti mereka bersedia untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk mencegah agresi Rusia di wilayah tersebut.

Angkatan Darat AS telah mengalami kekurangan sumber daya dan hanya mendapatkan dana sekitar US$22 miliar untuk peralatan baru.

Pada tahun 2010, Rusia memulai sepuluh tahun, program US$ 700 miliar untuk membeli senjata baru, dengan sebagian besar uang digunakan untuk membangun kekuatan darat dan udara.

Jadi sepertinya Angkatan Darat AS harus siap untuk kalah dalam perang Eropa. Berikut lima alasan terbesar kenapa hal itu akan terjadi.

GEOGRAFI MENGUNTUNGKAN MUSUH


Pertempuran di Eropa Timur tidak seperti melancarkan perang di Hutan Ardennes atau Fulda Gap. Hal ini lebih jauh dari titik masuk utama di mana pasukan darat AS akan mencapai Eropa, dan akan ada beberapa minggu keterlambatan logistik untuk menempatkan perlatan berat di garis depan.

Seperti terlihat dalam peta di atas, wilayah ini dikurung oleh lautan yang hanya bisa masuk melalui titik sempit, dan Rusia bisa dengan mudah menjalankan dominasi militer di perairan dari pangkalan-pangkalan di dekatnya.

Karena konsentrasi terbesar dari kekuatan militer Rusia dekat dengan perbatasan dan dengan demikian dapat bergerak dengan peringatan minimal, Moskow mungkin mencapai tujuannya sebelum pasukan AS tiba.

ANGKATAN DARAT AMERIKA SANGAT TIDAK SIAP


Angkatan Darat Amerika hanya memiliki  dua brigade tersisa yang ditempatkan secara permanen di Eropa, unit udara ringan dan unit kedua berpusat pada Stryker. Jika Stryker tidak dilengkapi dengan perlindungan dan senjata yang lebih kuat dengan cepat, pasukan Rusia akan menggulung mereka.

Pemerintahan Obama baru-baru ini memutuskan untuk menempatkan tambahan brigade ketiga  bersama dengan sekutu lainnya yang menyebarkan pertahanan “tripwire” dengan masing-masing sekitar 1.000 tentara di tiga negara Baltik dan Polandia.

Namun, setelah bertempur dengan musuh sekelas Taliban selama 15 tahun terakhir, Angkatan Darat AS secara serius mengalami kekurangan pertahanan udara, peperangan elektronik, senjata presisi dan kendaraan yang cukup terlindungi. Hal ini tidak bisa mengimbangi apa yang dimiliki Rusia.

SULIT MEMBANGUN PASUKAN GABUNGAN


Kondisi geografi akan membuat Angkatan Laut Amerika sulit untuk masuk dalam pertempuran. Pangkalan Rusia di daerah kantong Baltik Kaliningrad dan pelabuhan Laut Hitam  Sevastopol akan membuat kapal perang US Navy sangat berbahaya untuk mendekat.

Sementara itu, Angkatan Udara AS yang merupakan pasangan terbaik Angkatan Darat dalam perjuangan apapun juga akan dipaksa lebih mundur karena penempatan sistem pertahanan udara Rusia yang mampu mencapai  seluruh negara-negara Baltik, sebagian Polandia dan Ukraina.

Sistem pertahanan udara S-400 misalnya memiliki jangkauan 250 mil dan penanggulangan untuk mencegah jamming terhadap radar. Pesawat tempur F-35 mungkin masih bisa bertahan dalam kondisi tempur saat ini, tetapi faktanya jet tempur ini teus saja mengalami masalah dan kemunduran jadwal.

SEKUTU NATO TIDAK BERKOMITMEN


Perbandingan dari NATO dan pasukan militer Rusia biasanya mencerminkan keunggulan numerik besar personil dan peralatan bagi aliansi. Namun, apakah kekuatan NATO akan muncul seluruhnya untuk bertarung di negara-negara Baltik atau Ukraina (yang bukan anggota NATO). Hal ini juga diragukan akan terjadi.
Selain tantangan logistik sampai ke sana, kesediaan publik Eropa Barat untuk membela tetangga timur mereka terlihat lemah dalam jajak pendapat.

Dengan Inggris telah memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa, sulit untuk mengatakan apakah perang yang sebenarnya akan terlihat seperti latihan yang digelar baru-baru ini.

WASHINGTON ENGGAN MENINGKATKAN EKSKALASI


Salah satu cara di mana aliansi mungkin goyah, dan membuat tugas Angkatan Darat AS lebih berat dalam perang Eropa di masa depan ketika Washington menolak untuk meningkatkan ekskalasi dengan tidak mau menyerang pangkalan militer atau pasukan di wilayah Rusia.

Beberapa sekutu mungkin berpendapat bahwa konflik akan meningkat ke tingkat seperti yang selama ini dikatakan Moskow untuk mempertimbangkan menggunakan senjata nuklir.

Doktrin militer Rusia mendukung penggunaan senjata nuklir pertama dalam keadaan di mana kepentingan tertinggi negara berada dalam risiko. Pengekangan akan dikenakan pada taktik Angkatan Darat AS yang bisa menjadikan mereka kalah.

Intinya adalah bahwa Rusia bisa memenangkan perang cepat di Eropa Timur jika menghadapi Angkatan Darat AS dengan kekuatannya saat ini.

Banyak indikator statis seperti PDB dan jumlah pasukan yang seakan menunjukkan kelemahan Rusia mungkin hanya akan memiliki dampak kecil pada hasil konflik yang diluncurkan dengan peringatan minimal di perbatasan barat Moskow.


0 comments:

Post a Comment