Thursday, 9 March 2017

Pemerintah Akan Bangun 14 Bandara Baru


Tahun ini Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan akan melanjutkan pembangunan  14 bandara baru. Bandara-bandara tersebut tersebar di seluruh pelosok Nusantara. Beberapa bandara sudah mulai dibangun sejak tahun 2010, 2013 dan 2014 lalu.

Ke 14 bandara baru tersebut adalah:

1. Bandara Tambelan dibangun 2014 target selesai 2019
2. Bandara Letung – Anambas dibangun 2014 target selesai 2017
3. Bandara Tebelian – Sintang dibangun 2014 target selesai 2017
4. Bandara Muara Teweh – Barito Utara dibangun 2010 target selesai 2018
5. Bandara Samarinda Baru dibangun 2014 target selesai 2018
6. Bandara Maratua Berau dibangun 2014 target selesai 2017
7. Bandara Siau dibangun 2014 target selesai 2019
8. Bandara Kertajati – Majalengka dibangun 2013 target selesai 2018
9. Bandara Buntukunik – Toraja dibangun 2014 target selesai 2020
10. Bandara Morowali dibangun 2014 target selesai 2017
11. Bandara Namniwel – Buru dibangun 2014 target selesai 2017
12. Bandara Pantar – Alor dibangun 2014 target selesai 2018
13. Bandara Werur – Tambaru dibangun 2014 target selesai 2017
14. Bandara Koroway Batu –Boven Digoel dibangun 2014 target selesai 2017

Menurut Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso, pembangunan bandara-bandara itu mempunyai beberapa fungsi. “Beberapa fungsinya adalah untuk pariwisata, Industri, kemanusiaan dan pertahanan keamanan negara,” ujar Agus.

Menurut Agus, pembangunan bandara tersebut sesuai dengan pesan Presiden Joko Widodo untuk selalu meningkatkan konektivitas di seluruh pelosok Nusantara. Sebagian bandara terletak di perbatasan dengan negara lain dan ada juga yang terletak di pedalaman.

Beberapa bandara tersebut memang dikembangkan untuk fungsi-fungsi tertentu. Misalnya untuk Bandara Letung di Anambas, difungsikan untuk mempermudah konektivitas transportasi masyarakat setempat yang berada di tepi luar kepulauan Indonesia, berbatasan dengan Malaysia, Singapura dan Vietnam. Selama ini masyarakat Anambas hanya mengandalkan transportasi laut yang seringkali terkendala ombak besar pada musim-musim tertentu.

Selain itu, pembangunan bandara Letung juga untuk membuka akses pariwisata di kepulauan yang mempunyai pesisir pantai yang indah tersebut.

Sedangkan Bandara Kertajati, Majalengka dikembangkan untuk membantu mempermudah akses transportasi bagi industri yang tersebar di Jawa Barat dan Jakarta.

Untuk menunjang fungsi bandara-bandara tersebut, panjang landasan pacunya juga disesuaikan. Yaitu antara 1.200 m sampai dengan 3.000 meter.

Agar bandara-bandara tersebut tidak mangkrak, Ditjen Perhubungan Udara akan melakukan skema penerbangan perintis dan subsidi silang.

“Untuk perintis itu nanti semua biaya memang ditanggung Pemerintah. Sedangkan untuk subsidi silang, nantinya maskapai yang akan menerbangi rute-rute gemuk juga harus mau menerbangi rute-rute yang tidak gemuk seperti di perbatasan atau daerah terpencil itu,” ujar Agus lagi.

Dengan demikian, cita-cita mengkonektivitaskan seluruh masyarakat dipelosok Nusantara diharapkan cepat tercapai.


0 comments:

Post a Comment