Tahun ini
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian
Perhubungan akan melanjutkan pembangunan
14 bandara baru. Bandara-bandara tersebut tersebar di seluruh pelosok
Nusantara. Beberapa bandara sudah mulai dibangun sejak tahun 2010, 2013 dan
2014 lalu.
Ke 14
bandara baru tersebut adalah:
1. Bandara
Tambelan dibangun 2014 target selesai 2019
2. Bandara
Letung – Anambas dibangun 2014 target selesai 2017
3. Bandara
Tebelian – Sintang dibangun 2014 target selesai 2017
4. Bandara
Muara Teweh – Barito Utara dibangun 2010 target selesai 2018
5. Bandara
Samarinda Baru dibangun 2014 target selesai 2018
6. Bandara Maratua
Berau dibangun 2014 target selesai 2017
7. Bandara Siau
dibangun 2014 target selesai 2019
8. Bandara
Kertajati – Majalengka dibangun 2013 target selesai 2018
9. Bandara
Buntukunik – Toraja dibangun 2014 target selesai 2020
10. Bandara
Morowali dibangun 2014 target selesai 2017
11. Bandara
Namniwel – Buru dibangun 2014 target selesai 2017
12. Bandara
Pantar – Alor dibangun 2014 target selesai 2018
13. Bandara
Werur – Tambaru dibangun 2014 target selesai 2017
14. Bandara
Koroway Batu –Boven Digoel dibangun 2014 target selesai 2017
Menurut
Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso, pembangunan bandara-bandara itu
mempunyai beberapa fungsi. “Beberapa fungsinya adalah untuk pariwisata,
Industri, kemanusiaan dan pertahanan keamanan negara,” ujar Agus.
Menurut
Agus, pembangunan bandara tersebut sesuai dengan pesan Presiden Joko Widodo
untuk selalu meningkatkan konektivitas di seluruh pelosok Nusantara. Sebagian
bandara terletak di perbatasan dengan negara lain dan ada juga yang terletak di
pedalaman.
Beberapa
bandara tersebut memang dikembangkan untuk fungsi-fungsi tertentu. Misalnya
untuk Bandara Letung di Anambas, difungsikan untuk mempermudah konektivitas
transportasi masyarakat setempat yang berada di tepi luar kepulauan Indonesia,
berbatasan dengan Malaysia, Singapura dan Vietnam. Selama ini masyarakat
Anambas hanya mengandalkan transportasi laut yang seringkali terkendala ombak
besar pada musim-musim tertentu.
Selain itu,
pembangunan bandara Letung juga untuk membuka akses pariwisata di kepulauan
yang mempunyai pesisir pantai yang indah tersebut.
Sedangkan
Bandara Kertajati, Majalengka dikembangkan untuk membantu mempermudah akses
transportasi bagi industri yang tersebar di Jawa Barat dan Jakarta.
Untuk
menunjang fungsi bandara-bandara tersebut, panjang landasan pacunya juga
disesuaikan. Yaitu antara 1.200 m sampai dengan 3.000 meter.
Agar
bandara-bandara tersebut tidak mangkrak, Ditjen Perhubungan Udara akan
melakukan skema penerbangan perintis dan subsidi silang.
“Untuk
perintis itu nanti semua biaya memang ditanggung Pemerintah. Sedangkan untuk
subsidi silang, nantinya maskapai yang akan menerbangi rute-rute gemuk juga
harus mau menerbangi rute-rute yang tidak gemuk seperti di perbatasan atau
daerah terpencil itu,” ujar Agus lagi.
Dengan
demikian, cita-cita mengkonektivitaskan seluruh masyarakat dipelosok Nusantara
diharapkan cepat tercapai.
0 comments:
Post a Comment