Monday, 13 March 2017

Perusahaan Swasta Rusia Kirim Tentara Bayaran ke Libya


Pasukan tentara bayaran yang disewa oleh perusahaan pertahanan swasta Rusia telah berkeliaran dan beroperasi di Libya untuk mendukung pemimpin pemberontak Libya, Khalifa Haftar.

Ini adalah sinyal jelas bahwa sampai saat ini Moskow siap untuk memberi dukungan publik kepada Haftar bahkan dengan risiko akan semakin merenggangkan hubungan dengan barat yang sudah kesal dengan Rusia karena menopang Presiden Bashar al-Assad di Suriah.

Haftar dikenal sebagai tokoh yang menentang pemerintahan Libya yang diakui PBB dan negara barat. Tetapi beberapa pembuat kebijakan Rusia melihat Libya membutuhkan orang kuat untuk mengatasi  kekacauan yang terus terjadi setelah berakhirnya rezim Muammar Gaddafi enam tahun lalu oleh gerakan yang didukung oleh Barat.

Kehadiran tentara swasta ini diakui oleh pemimpin perusahaan pertahanan swasta dalam wawanacara dengan Reuters. Dia mengatakan pengiriman ini menggunakan aturan komesial. Hal ini memang memungkinkan tanpa ada persetujuan dari Moskow.

Oleg Krinitsyn, pemilik perusahaan swasta Rusia RSB-Group, mengatakan kontraktor swasta dikirim ke Libya Timur tahun lalu dan mereka telah ditarik pada Februari 2017 setelah dianggap selesai melakukan misi mereka.

Dalam laporan yang ditulis Reuters Minggu 12 Maret 2017, Krinitsyn mengatakan pasukan swasta ini ditugaskan untuk menjaga dan mengamankan  fasilitas industri di dekat kota Benghazi Libya timur yang dikuasai kelompok bersenjata lain.

Dia menolak untuk mengatakan siapa yang menyewa perusahaan pertahanan swasta ini, di mana mereka beroperasi atau fasilitas industri apa yang dimaksud . Dia tidak mengatakan jika operasi telah disetujui oleh pemerintah yang didukung PBB.

Ditanya apakah misi memiliki izin resmi dari Moskow, Krinitsyn mengatakan perusahaannya tidak bekerja dengan kementerian pertahanan Rusia, tetapi “konsultasi” dengan kementerian luar negeri Rusia.

Para kontraktor menurut Krinitsyn juga tidak mengambil bagian dalam pertempuran, tapi mereka bersenjata dengan senjata yang mereka dapatkan di Libya. Dia menolak untuk menentukan apa jenis senjata. PBB sendiri melarang impor senjata ke Libya kecuali di bawah kendali pemerintah dukungan PBB.

Krinitsyn mengatakan kontraktor swasta yang mereka kirim siap untuk melakukan perlawanan jika mereka diserang.

“Jika kita berada di bawah serangan kita memasuki pertempuran, tentu saja, untuk melindungi kehidupan kita dan kehidupan klien kami,” kata Krinitsyn. “Menurut ilmu militer, serangan balik harus mengikuti serangan. Itu berarti kita harus menghancurkan musuh. ”

Militer dan pejabat pemerintah di Libya timur mengatakan mereka tidak menyadari kehadiran kontraktor swasta ini, sementara Haftar tidak menanggapi permintaan untuk komentar.

Para pejabat di Libya Barat yang didukung PBB, tidak mau berkomentar. Demikian juga dengan Kementerian Luar Negeri Rusia.

Pasukan Haftar pada minggu ini terus bertempur untuk mengambil alih kontrol  atas terminal minyak Mediterania dari Es Sider dan Ras Lanuf, yang menjadi faksi saingan mereka yang merebut wilayah ini.

Rusia sendiri memiliki  catatan menggunakan kontraktor militer swasta sebagai perpanjangan dari militer sendiri.

Di Suriah, kontraktor militer telah banyak digunakan dalam peran tempur dalam hubungannya dengan pasukan reguler Rusia dan sekutu Suriah, menurut beberapa catatan yang diberikan kepada Reuters oleh orang-orang yang terlibat dalam operasi. Moskow belum mengakui menggunakan kontraktor swasta di Suriah.

Perusahaan keamanan Rusia tidak mengungkapkan latar belakang orang yang mereka sewa tetapi kontraktor biasanya adalah veteran pasukan khusus.

Krinitsyn, pemilik perusahaan yang menyewa kontraktor militer swasta untuk Libya, adalah seorang perwira dari layanan penjaga perbatasan Rusia yang berbasis di Tajikistan yang berbatasan dengan Afghanistan.

Krinitsyn mengatakan beberapa kontraktor yang disewa untuk Libya sebelumnya bekerja di Suriah, meskipun tidak dalam peran tempur.

Dia menolak untuk mengatakan berapa banyak kontraktor yang terlibat dalam misi di Libya, mengutip kerahasiaan komersial. Namun, ia mengatakan bahwa secara umum, operasi  jenis ini akan membutuhkan sekitar 50 ahli pembersihan ranjau dan kisaran jumlah yang sama untuk detail keamanan mereka.

Haftar telah mencari bantuan dari luar untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya atas wilayah Libya. Rusia telah menunjukkan kesediaan untuk terlibat dengan dia. Haftar mengunjungi Moskow pada bulan November tahun lalu dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

Pada bulan Desember, Haftar juga mengunjungi kapal induk Rusia di lepas pantai Libya dan berbicara dengan Menteri Pertahanan Rusia melalui jaringan video. Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia telah mengevakuasi 100 pejuang Haftar yang terluka untuk mendapatkan perawatan medis.


0 comments:

Post a Comment