Wednesday, 8 March 2017

Israel Minta ke AS F-15 yang Lebih Canggih dari Milik Arab Saudi


Israel terus belanja senjata besar-besaran setelah menerima bantuan militer dari Amerika. Kali ini Angkatan Udara negara Yahudi tersebut berniat mengakuisi satu skuadron jet tempur F-15 serta akan memilih helikopter Sikorsky-Lockheed Martin CH-53 K atau Boeing CH-47 Chinook.

Menteri Pertahanan Israel Avigdor Liberman pada Selasa 7 Maret 2017  bertemu dengan Wakil Presiden AS Mike Pence dan Menteri Pertahanan Jenderal James Mattis. Dia diperkirakan akan bertemu dengan para pejabat pemerintah lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri Rex Tillerson.

Sebagaimana diaporkan Globes Israel Rabu 8 Maret 2017, Angkatan Udara Israel  ingin  menggantikan F-15, yang diproduksi oleh Boeing, dengan versi yang lebih baik dengan dilengkapi sistem radar active electronically scanned array (AESA). Pesawat ini tidak memiliki kemampuan siluman, tetapi dapat membawa muatan lebih besar serta memiliki kemampuan serangan darat. Dengan dua kru, pesawat ini juga akan lebih menguntungkan untuk misi yang dijalani. Jet tempur dua mesin ini bahkan masih bisa beroperasi ketika salah satu mesinnya tidak berfungsi.

F-15 baru akan seharga sekitar US$100 juta per pesawat. Pesawat yang dibeli Israel ini akan lebih canggih dibandingkan F-15SA yang dibeli Arab Saudi yang selama ini dikenal paling mutakhir. Juga lebih mampu dari F-15 yang diakuisi Qatar. Meski sempat tertunda, Obama pada akhir masa jabatannya telah menyetujui penjualan 72 F-15 ke Qatar.

Sejak pertama kali terbang 40 tahun yang lalu, F-15 telah mengalami upgrade dan facelift. Pesawat tersebut kini diklasifikasikan sebagai “pembom strategis.”

Mantan perwira senior Angkatan Udara Israel menjelaskan bahwa penilaian baru F-15 didasarkan pada keyakinan bahwa Angkatan Udara Israel tidak bisa hanya mengandalkan satu jenis pesawat. Mengomentari kurangnya kemampuan siluman dari  F-15  para veteran angkatan udara mengatakan, “Sebagian besar persenjataan saat ini ditembakkan pada target dari jarak puluhan mil.”

Selama Moshe Ya’alon sebagai Menteri Pertahanan, konsensus pembentukan pertahanan menyebutkan akan kebutuhan dari F-15 baru. Tetapi rencana pengadaan 75 pesawat ditunda.

Kementerian Pertahanan juga meminta informasi kepada Departemen Pertahanan AS  tentang helikopter transportasi. Informasi yang dijadwalkan tiba pada musim panas ini, termasuk keterangan tentang kinerja pesawat, ketersediaan, lini produksi, dan kemungkinan menginstal sistem Israel di dalamnya.

Israel berencana untuk mengganti armada helikopter Yassour yang pada 2022 akan genap melayani selama 50 tahun hingga perlu dicari pengganti dari sekarang. Korps Marinir AS baru-baru ini membeli 200 helikopter CH-53 K yang dibangun Sikorsky-Lockheed Martin. Helikopter yang masih dalam pembangunan ini dijadwalkan akan mencapai status operasional tahun depan.

Helikopter transportasi lain yang dipertimbangkan adalah CH-47 Chinook buatan Boeing. Helikopter ini telah terbukti efektif di banyak medan perang.


0 comments:

Post a Comment