Israel terus
belanja senjata besar-besaran setelah menerima bantuan militer dari Amerika.
Kali ini Angkatan Udara negara Yahudi tersebut berniat mengakuisi satu skuadron
jet tempur F-15 serta akan memilih helikopter Sikorsky-Lockheed Martin CH-53 K
atau Boeing CH-47 Chinook.
Menteri
Pertahanan Israel Avigdor Liberman pada Selasa 7 Maret 2017 bertemu dengan Wakil Presiden AS Mike Pence
dan Menteri Pertahanan Jenderal James Mattis. Dia diperkirakan akan bertemu
dengan para pejabat pemerintah lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri Rex
Tillerson.
Sebagaimana
diaporkan Globes Israel Rabu 8 Maret 2017, Angkatan Udara Israel ingin menggantikan
F-15, yang diproduksi oleh Boeing, dengan versi yang lebih baik dengan dilengkapi
sistem radar active electronically scanned array (AESA). Pesawat ini tidak
memiliki kemampuan siluman, tetapi dapat membawa muatan lebih besar serta
memiliki kemampuan serangan darat. Dengan dua kru, pesawat ini juga akan lebih
menguntungkan untuk misi yang dijalani. Jet tempur dua mesin ini bahkan masih
bisa beroperasi ketika salah satu mesinnya tidak berfungsi.
F-15 baru
akan seharga sekitar US$100 juta per pesawat. Pesawat yang dibeli Israel ini
akan lebih canggih dibandingkan F-15SA yang dibeli Arab Saudi yang selama ini
dikenal paling mutakhir. Juga lebih mampu dari F-15 yang diakuisi Qatar. Meski
sempat tertunda, Obama pada akhir masa jabatannya telah menyetujui penjualan 72
F-15 ke Qatar.
Sejak
pertama kali terbang 40 tahun yang lalu, F-15 telah mengalami upgrade dan
facelift. Pesawat tersebut kini diklasifikasikan sebagai “pembom strategis.”
Mantan
perwira senior Angkatan Udara Israel menjelaskan bahwa penilaian baru F-15
didasarkan pada keyakinan bahwa Angkatan Udara Israel tidak bisa hanya
mengandalkan satu jenis pesawat. Mengomentari kurangnya kemampuan siluman dari F-15
para veteran angkatan udara mengatakan, “Sebagian besar persenjataan
saat ini ditembakkan pada target dari jarak puluhan mil.”
Selama Moshe
Ya’alon sebagai Menteri Pertahanan, konsensus pembentukan pertahanan
menyebutkan akan kebutuhan dari F-15 baru. Tetapi rencana pengadaan 75 pesawat
ditunda.
Kementerian
Pertahanan juga meminta informasi kepada Departemen Pertahanan AS tentang helikopter transportasi. Informasi
yang dijadwalkan tiba pada musim panas ini, termasuk keterangan tentang kinerja
pesawat, ketersediaan, lini produksi, dan kemungkinan menginstal sistem Israel
di dalamnya.
Israel
berencana untuk mengganti armada helikopter Yassour yang pada 2022 akan genap
melayani selama 50 tahun hingga perlu dicari pengganti dari sekarang. Korps
Marinir AS baru-baru ini membeli 200 helikopter CH-53 K yang dibangun Sikorsky-Lockheed
Martin. Helikopter yang masih dalam pembangunan ini dijadwalkan akan mencapai
status operasional tahun depan.
Helikopter
transportasi lain yang dipertimbangkan adalah CH-47 Chinook buatan Boeing.
Helikopter ini telah terbukti efektif di banyak medan perang.
0 comments:
Post a Comment