Jet tempur
siluman China J-20 dilaporkan secara resmi telah masuk ke layanan Angkatan
Udara. Beijng berharap pesawat ini akan mengurangi gap dengan kekuatan udara
Amerika Serikat terutama dengan kekuatan F-22 Raptor dan F-35 Lightning II.
Media
pemerintah CCTV dalam laporannya Kamis 9 Maret 2017 menyebutkan bahwa pesawat
telah masuk layanan meski tidak dilaporkan lebih rinci termasuk berapa pesawat
yang telah operasional. Dalam video yang ditayangkan terlihat J-20 bersama
pesawat transport Y-20 dan pembom H-6K.
J-20 membuat
debut publik selama dua menit pada pembukaan Airshow China di Zhuhai Guangdong
pada tanggal 1 November 2016 . Pesawat terbang dengan lepas landas dari sebuah
lapangan terbang di lokasi yang berbeda dari pameran dan tidak melakukan
pendaratan di tempat tersebut.
Hal ini
menunjukkan bahwa publik tidak diizinkan untuk melihat pesawat dari dekat
ketika ada di darat. Sempat muncul spekulasi hal ini karena pesawat masih
menghadapi sejumlah masalah yang akan menjadikannya mundur dari jadwal semula
untuk masuk operasional.
Keraguan itu
dimentahkan oleh Kepala Angkatan Udara China
Jenderal Ma Xiaotian satu hari setelah penerbangan perdananya. Ma
mengatakan pengembangan jet tempur J-20 akan dipercepat dan akan segera masuk
ke Angkatan udara.
Namun,
pengamat militer yang berbasis di Macau, Antony Wong Dong mengatakan
kemungkinan baru jumlah kecil pesawat yang telah masuk ke layanan.
“Masalah
teknis dan produksi mesin WS-15 yang digunakan J-20, tidak diselesaikan,” kata Wong. ” J-20
belum memasuki produksi massal, dan
sekarang hanya pesawat dengan jumlah terbatas yang mampu melayani Angkatan
Udara, mirip dengan Y-20.”
0 comments:
Post a Comment