Meningkatnya
permintaan helikopter di kawasan Asia Pasifik mendorong Singapura untuk
menyelenggarakan Rotorcraft Asia 2017. Pameran helikopter yang pertama ini didedikasikan
untuk helikopter sipil dan akan diselenggarakan di Changi Exhibition Centre
pada 18-20 April nanti. Demikian dikatakan Associate Director Hill+Knowlton
Strategies, Ranjeet Kaur, dalam siaran persnya (27/2/2017).
Berdasarkan
data Flightglobal Ascend, pertumbuhan armada helikopter sipil di kawasan Asia
Pasifik pada tahun 2015-2025 sangat tinggi, yakni 54 persen. Jauh lebih banyak
dibandingkan pertumbuhan armada helikopter berdasarkan proyeksi global yang
hanya 27 persen.
Di
Indonesia, saat ini ada 35 operator helikopter sipil dan setiap operator
rata-rata mengoperasikan dua sampai sepuluh helikopter. Pilotnya yang aktif pun
hanya ada 315 orang. Padahal negara belasan ribu pulau ini sangat membutuhkan
armada pesawat rotary wing ini.
Sekarang
ini, permintaan helikopter sipil untuk pergerakan ekonomi menjadi pendorong
utama pasar helikopter global. Armada helikopter banyak dioperasikan oleh
lembaga pemerintah, terutama untuk kegiatan penegakan hukum, serta bantuan
bencana dan layanan tanggap darurat, di samping untuk komersial.
Rotorcraft
Asia 2017 digelar untuk menjembantani antara produsen dan konsumen helikopter,
khususnya di kawasan Asia Pasifik. Dalam penyelenggaraannya, disisipkan pula
pameran teknologi pesawat tanpa awak, Unmanned Systems Asia 2017, yang pertama
kali pula.
Pameran
helikopter itu akan dipamerkan beragam helikopter dengan teknologi terkini dan
inovasinya, termasuk pula demontrasi terbang helikopter-helikopter tersebut. Di
samping itu, ada juga konferensi bertema “Innovation in Rotorcraft” yang
membahas tentang bagaimana helikopter masa depan dengan teknologi yang inovatid
dan proses rekayasanya.
0 comments:
Post a Comment