PT
Dirgantara Indonesia (DI) akan mengekspor 11 pesawat produksinya ke negara lain
pada tahun ini. Pemesanan terbanyak berasal dari Filipina untuk pesawat jenis
NC212.
Direktur Niaga dan Restrukturisasi PTDI Budiman Saleh mengatakan, saat ini pihaknya telah mendapatkan pesanan pesawat dari sejumlah negara di Afrika dan ASEAN. Jenis pesawat yang dipesan yaitu CN235 dan NC212.
“Kalau lihat
dari Senegal 1 unit CN235, Ivory Coast (Pantai Gading) 1 unit CN235. Thailand
kita mau jual 2 unit 212 pada Ministry of Agriculture langsung business to
goverment dan Filipina ada permintaan 7 unit 212,” ujar dia di Kantor
Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (8/3/2017).
Dia menjelaskan,
untuk pesawat PTDI jenis CN235 dibanderol dengan harga sekitar US$ 25 juta-US$
30 juta per uni. Sedangkan NC212 dibanderol seharga US$ 12 juta per unit.
Budiman
mengungkapkan, tingginya minat negara-negara di Afrika dan ASEAN terhadap
pesawat buatan Indonesia lantaran dinilai mempunyai teknologi terkini, memiliki
jaminan garansi yang pasti, adanya fasilitas perawatan dan karena kesamaan
budaya.
”Pertama teknologi, competitiveness, dan culture people to
people. Jadi untuk menyesuaikan keinginan dari mereka dan pemenuhan teknologi
dari produk kita too easy to communicate, open mind. Pada saat sudah dikirim
itu ada warranty, services. Dan kita menempatkan technical representative kita
di Afrika,” jelas dia.
Namun
demikian, lanjut Budiman, pesawat produksi Indonesia juga bersaing ketat dengan
produk sejenis dari negara lain. Bahkan dengan pesawat bekas dari China.
”Ada Spanyol, Italia, China. China juga bisa masukkan pesawat
bekas,” tandas dia.
0 comments:
Post a Comment