Setelah
beberapa kali mendapat serangan pesawat nirawak pengusung bom (IED drone) milik
militan ISIS, militer AS cepat-cepat mengirimkan senjata antidrone ke medan
tempur Irak.
Serangan
pesawat nirawak buatan militan ISIS itu sempat menghantam tank Abrams milik AS
di Mosul. Kendati kerusakan yang ditimbulkan pada tank Abrams termasuk ringan,
satu personel militer di dalam tank itu dikabarkan tewas.
Selain
digunakan untuk menyerang sistem persenjataan AS,militan ISIS juga menggunakan
drone untuk melakukan foto udara, pengarah sasaran tembakan, dan pengintaian.
Wahana
antidrone yang dikerahkan militer AS ke Irak adalah Anti-UAV Defense System
(AUDS). Wahana ini diproduksi oleh industri militer Blighter Surveillance
Systems Ltd.
Dalam
operasional tempurnya, AUDS diusung oleh truk militer FMTV sehingga bisa
mencegat drone ISIS dengan mudah. Sistem kerja AUDS berdasar panduan radar
pencari sasaran berukuran kecil secara elektronik.
Jika drone
sasaran yang terdeteksi radar sudah dikunci, AUDS akan mengklasifikasi jenisnya
dan melaksanakan langkah pelumpuhan.
Sistem
pelumpuhan bukan menggunakan senjata melainkan secara elektronik dengan
mengambil alih pengendalian drone dan kemudian mendaratkannya.
0 comments:
Post a Comment