Sunday, 5 March 2017

TU-104, Jet Airlines Pertama Soviet, Kesombongan Berujung Petaka


Jet pertama di dunia yang digunakan sebagai airlines adalah de Havilland DH.106 Comet Inggris. Pesawat ini melakukan penerbangan reguler pertama pada 2 Mei 1952. Namun setelah pesawat ini mengalami sejumlah kecelakaan, Churchill kemudian melarang terbang sampai ditemukan secara jelas penyebab kecelakaan. Jadilah Uni Soviet mendapat kesempatan untuk menjadi satu-satunya negara yang memiliki airlines jet yang pembangunannya dimulai pada 1954.

Seri pertama TU-104 lepas landas pada 5 November 1955. Pesawat ini dikembangkan dalam periode singkat dan memiliki beberapa masalah. Kadang-kadang selama penerbangan pesawat keluar dari kontrol.

Pilot menyebut efek ini sebagai “Grab”. Mereka mencoba untuk mencari tahu penyebab “Grab” tapi tidak juga berhasil. Jadi diputuskan untuk tetap melanjutkan operasi pesawat dan melanjutkan pengujian.

Khrushchev sangat menyukai TU-104 ini. Bahwa ia memutuskan untuk melakukan kunjungan ke The Great Britain pada tahun 1956 dengan pesawat ini. Tetapi karena masalah Grab akhirnya rencana itu tidak bisa dilakukan. Delegasi Soviet pergi ke Inggris dengan kapal.

Tapi untuk membuktikan keunggulan teknologi Soviet (British Comet masih belum terbang lagi), Khrushchev memerintahkan untuk membawa TU-104 ke London.


Kedatangan pesawat ini membuat heboh pers Inggris yang menyebut, seolah-olah UFO mendarat di Great Britain. Dan di ikuti salah satu TU-104 lain tapi dengan nomor yang berbeda pada hari berikutnya. Koran-koran Inggris mulai sinis dan menyebut sebenarnya yang datang adalah pesawat yang sama tetapi dengan cat dan nomor beda. Pers Inggris juga menjuluki pilot Rusia dengan sebutan “Russian priests” karena menggunakan pakaian aneh berwarna hitam.


Kepala konstruktor A.N. Tupolev tersinggung dan memerintahkan untuk memberikan uang kepada pilot sehingga mereka bisa membeli sesuatu yang lebih fashionable, tapi tidak hitam. Kedua ia memerintahkan untuk mengirim pada hari berikutnya (25 Maret 1956) tiga TU-104 secara bersamaan ke London untuk membungkam pers Inggris.

Jelas ini sebuah kemenangan, karena tidak satu negara memiliki pesawat jet yang beroperasi sebagai airlines pada saat itu.

Tapi masalah “Grab” tetap tidak terselesaikan. Sebuah TU-104 keluar dari kendali dan jatuh di dekat Chita pada 15 Agustus 1958. Sebanyak 64 orang meninggal. Tupolev kala itu menyangkal adanya cacat konstruksi. Ia menduga bahwa pilot melakukan kesalahan. Pada 17 Oktober 1958, petugas penerbangan Kuznetsov mengatakan pesawat naik 2 km, kehilangan kecepatan dan kemudian jatuh setelah masuk spin.

Pesawat juga jatuh di Chuvashiya mengakibatkan 73 orang meninggal. Berkat informasi yang diberikan oleh Kuznetsov (saat itu kotak hitam belum ada) tentang alasan “Grab”, yang tidak dapat ditemukan selama tiga tahun akhirnya ditemukan.

Tupolev ternyata salah. Alasan kecelakaan pesawat tersebut teridentifikasi sebagai cacat konstruksi yang sebelumnya dibantah.


0 comments:

Post a Comment