Setidaknya
dalam tiga tahun ke depan Rusia tidak akan memiliki kapal induk yang beroperasi
di lautan. Satu-satunya kapal induk mereka Admiral Kuznetsov harus masuk ke dok
untuk menjalani reparasi dan modernisasi besar-besaran.
Kapal
direncanakan akan mulai menjalani reparasi pada Juli 2017 ini. Kapal perang tua
ini akan menjalani reparasi dan
modernisasi sistem propulsi yang telah bermasalah dan tidak dapat diandalkan
serta upgrade sistem lain.
“Keputusan
untuk memulai modernisasi Admiral Kuznetsov
di Zvezdochka telah dibuat. Rencana proyek menentukan biaya dan jumlah
pekerjaan yang harus dilakukan, akan selesai dalam beberapa bulan,” kata
seorang sumber Kantor Berita Rusia TASS.
“Semua
pengerjaan kapal harus selesai pada tahun 2020,” tambahnya. Selama itu pula
maka Rusia jelas tidak akan memiliki kapal induk. Kekosongan ini akan bisa
lebih panjang jika renovasi mundur dari jadwal yang ditentukan.
Selama
proses modernisasi, sebanyak empat dari delapan boiler Admiral Kuznetsov akan
diganti sementara empat yang lain akan diperbaiki. Masalah mesin telah menjadi
kendala yang menjadikan kapal tua ini menghadapi masalah kehandalan. Salah satu
yang terlihat adalah banyaknya asap yang mengepul dari cerobong Kuznetsov
ketika berlayar.
“Kapal juga
akan dilengkapi dengan sistem peperangan elektronik, komunikasi, intelijen,
navigasi dan kontrol tempur modern,” kata sumber itu kepada TASS. “Selain dari
ini, sistem kontrol baru untuk pendaratan pesawat yang lebih aman juga akan
diinstal.”
Seperti
diketahui ketika menjalankan misi di Suriah, dua jet tempur yang jadi sayap
tempur Kuznetsov yakni MiG-29K dan Su-33 mengalami kecelakaan karena masalah
sistem pendaratan.
Kuznetsov,bagaimanapun
harus diakui telah tua. Kapal ini masuk dalam layanan sejak tahun 1990 hingga
sangat membutuhkan modernisasi.
Kekosongan
kapal induk Rusia menjadi hal yang memang tidak bisa dihindari mengingat mereka
hanya memiliki satu kapal induk. Idealnya, Moskow memiliki setidaknya tiga
kapal induk. Dan itu juga sudah direncanakan era Soviet.
Namun adik
Kuznetsov yakni Varyag dijual ke China
dan berganti nama menjadi Liaoning. Sementara satu lagi dijual ke India menjadi
kapal induk Vikramaditya.
0 comments:
Post a Comment