Badan-badan
intelijen Barat telah menyatakan kekhawatirannya setelah Hizbullah diperkirakan bisa mendapatkan rudal
anti kapal yang bisa mengubah peta permainan. Kelompok yang menjadi musuh
bebuyutan Israel itu dikabarkan telah memiliki rudal jelajah supersonic anti
kapal P-800 Onyx atau yang di pasar internasional dikenal sebagai Yakhont.
Rudal
supersonik buatan Rusia ini dianggap setara dengan rudal
antipesawat S-300 dan dianggap yang terbaik di dunia. Rudal ini dapat
ditembakkan dari pantai dan memiliki jangkauan hingga 300 kilometer. Tidak ada
sistem pertahanan elektronik yang bisa
melawan atau mencegat rudal ini.
Menurut
pejabat intelijen Israel, dengan menggunakan rudal Onyx Hizbullah secara
signifikan mengancam Angkatan Laut Israel, Armada Keenam AS, serta tambang
minyak lepas pantai yang baru-baru ini dibangun Israel. Hizbullah diyakini
telah mampu menyelundupkan ke Lebanon sekitar delapan rudal P-800 Onyx.
Israel
diketahui telah berusaha keras agar jangan sampai Hizbulah memiliki senjata
ini. YnetNews melaporkan Minggu 19
Februari 2017 ada kemungkinan beberapa
serangan Angkatan Udara Israel terhadap depot senjata dan pengiriman senjata
dari Suriah ke Libanon beberapa waktu terakhir dimaksudkan untuk menggagalkan
transfer rudal Onyx untuk Hizbullah.
Pada bulan
Desember, setelah serangan udara di
Suriah dikaitkan dengan Israel, Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman mengatakan
bahwa “Israel memiliki beberapa garis merah, termasuk transfer senjata canggih
atau senjata kimia untuk Hizbullah.”
Lieberman
bertemu dengan Menteri Pertahanan Amerika Jenderal James Mattis di Munich pada
Jumat juga mengatakan bahwa tiga masalah
utama yang perlu diperhatikan adalah “Iran, Iran dan Iran. ”
0 comments:
Post a Comment