Saturday, 25 February 2017

Kamikaze dan Rudal Anti-Kapal, Teror dan Mimpi Buruk Yang Menakutkan Bagi Angkatan Laut AS


Seperti penghuni perkotaan yang ketakutan dengan perampok di setiap sudut kota, Angkatan Laut Amerika saat ini sedang melihat masa depan suram di mana tidak ada lingkungan yang aman bagi mereka.

Apakah itu beroperasi di Laut China Selatan, Baltik atau Teluk Persia, Angkatan Laut harus harus menghadapi ancaman salvo rudal antikapal yang mematikan. Bahkan ketika organisasi seperti Hizbullah bisa mendapatkan rudal anti kapal , itu sinyal bahwa lautan telah menjadi tempat yang berbahaya. Serangan rudal terhadap kapal UEA dan Amerika di Yaman beberapa waktu lalu menunjukkan mereka tidak pernah lepas dari teror yang bisa menghancurkan mereka.

Tetapi sebenarnya 70 tahun lalu Angkatan Udara Amerika juga menghadapi ancaman serupa. Pada akhir tahun 1944, Angkatan Laut AS telah menjadi yang terkuat di Bumi. Kapal selam Nazi U-boat sebagian besarnya telah dikalahkan, armada permukaan Jepang hancur, dan kejayaan kekuatan udara Jepang tinggal kenanangan

Namun empat bulan kemudian, pelaut AS sangat ketakutan ketika Jepang telah menggunakan serangan kamikaze, sebuah pesawat bunuh diri yang selama 10 bulan ke depan menenggelamkan lebih dari 50 kapal dan merusak ratusan yang lain. Angkatan Laut AS benar-benar menghadapi teror.


Ketika kebanyakan orang ditanya siapa penerus Kamikaze pada abad ke-21 ini?, mereka mungkin berpikir tentang pembom bunuh diri. Dari pilot Jepang menabrakkan pesawat tempur Zero ke sebuah kapal induk Amerika, Al Qaeda menabarakkan pesawat ke Pentagon pada 9/11, atau seorang pejuang ISIS meledakkan rompi bunuh diri di sebuah pasar yang ramai.

Namun tidak ada yang yakin bisa menghancurkan tentara musuh secara fisik dengan menggunakan bom manusia. Mereka lebih merupakan senjata psikologis untuk mematahkan kehendak musuh. Dan memang seperti itulah Kamikaze, yakni menciptakan teror yang mengaduk-aduk mental dan memunculkan ketakutan.

Kamikaze juga menciptakan teror. “Aku tahu sesuatu dari rasa takut dan panik yang dihasilkan ketika kamikaze mendekati Task Force Angkatan Laut kita,” kenang seorang pilot Angkatan Laut Perang Dunia II. “Saya melihat penembak kapal kami begitu gelisah dengan kehadiran kamikaze  hingga mereka menembaki pesawat sendiri yang kembali menyerang sasaran Jepang.”

Sedangkan seorang pembom bunuh diri secara ketat menjadi instrumen teror, kamikaze itu senjata taktis dan teror adalah produk sampingan, seperti Stuka Nazi yang menghancurkan moral tentara Sekutu dengan suara sirene yang tertanam pada pesawat. Kamikaze pada dasarnya bom atau torpedo  dengan sistem bimbingan manusia. Bahkan kamikaze yang rusak terkena tembakan anti-pesawat AS masih bisa menyelesaikan misinya dengan menghantam ke sebuah kapal Amerika.

Jepang benar-benar nekat dalam hal kamikaze. Pada Pertempuran Laut Filipina bulan Juni 1944 (atau dikenal sebagai ” Marianas Turkey Shoot “) misalnya Jepang kehilangan sekitar 500 dari 750 pesawat yang sebagian besar untuk misi kamikaze.

Seperti yang dikatakan salah satu perwira Jepang bahwa jika kemungkinan hidup pilot tempur telah menjadi begitu rendah mereka mungkin juga akan diluncurkan sebagai kamikaze. Dan pesawat bunuh diri ini telah memunculkan banyak korban antara Oktober 1944 dan Agustus 1945, mereka menenggelamkan lebih dari 50 kapal Sekutu dan merusak ratusan lebih.

Untuk hari ini kamikaze bukanlah pelaku bom bunuh diri, tetapi rudal antikapal, seperti senjata hipersonik buatan Rusia yang bisa melesat di lima kali kecepatan suara, atau rudal balistik China yang dirancang untuk menenggelamkan kapal induk AS.

Rudal dan kamikaze memiliki sedikit perbedaan dalam sifat manusiawi. Anda mungkin bisa membuat takut pilot dengan tembakan anti-pesawat hingga mungkin mereka akan mundur, tetapi tidak dengan rudal. Satu-satunya cara untuk menghentikan mereka adalah meledakkan mereka, merusak mereka hingga jatuh dilaut atau atau berharap kepada Tuhan agar mereka tidak mengenai kapal Anda.

Ada contoh bagaimana dampak psikologis dari rudal antikapal dalam Perang Falklands, di mana segelintir rudal Exocets Argentina memunculkan ketakutan di armada Inggris dan publik ketika diperlihatkan kapal perusak Inggris terbakar oleh tembakan tunggal rudal. Jadi rudal antikapal telah seperti kamikaze bagi Angkatan Laut Amerika, dia adalah teror yang sangat menakutkan.


0 comments:

Post a Comment