Seperti
penghuni perkotaan yang ketakutan dengan perampok di setiap sudut kota,
Angkatan Laut Amerika saat ini sedang melihat masa depan suram di mana tidak
ada lingkungan yang aman bagi mereka.
Apakah itu
beroperasi di Laut China Selatan, Baltik atau Teluk Persia, Angkatan Laut harus
harus menghadapi ancaman salvo rudal antikapal yang mematikan. Bahkan ketika
organisasi seperti Hizbullah bisa mendapatkan rudal anti kapal , itu sinyal
bahwa lautan telah menjadi tempat yang berbahaya. Serangan rudal terhadap kapal
UEA dan Amerika di Yaman beberapa waktu lalu menunjukkan mereka tidak pernah
lepas dari teror yang bisa menghancurkan mereka.
Tetapi
sebenarnya 70 tahun lalu Angkatan Udara Amerika juga menghadapi ancaman serupa.
Pada akhir tahun 1944, Angkatan Laut AS telah menjadi yang terkuat di Bumi.
Kapal selam Nazi U-boat sebagian besarnya telah dikalahkan, armada permukaan Jepang
hancur, dan kejayaan kekuatan udara Jepang tinggal kenanangan
Namun empat
bulan kemudian, pelaut AS sangat ketakutan ketika Jepang telah menggunakan serangan kamikaze, sebuah pesawat bunuh diri yang selama 10 bulan ke depan
menenggelamkan lebih dari 50 kapal dan merusak ratusan yang lain. Angkatan Laut
AS benar-benar menghadapi teror.
Ketika
kebanyakan orang ditanya siapa penerus Kamikaze pada abad ke-21 ini?, mereka
mungkin berpikir tentang pembom bunuh diri. Dari pilot Jepang menabrakkan
pesawat tempur Zero ke sebuah kapal induk Amerika, Al Qaeda menabarakkan pesawat
ke Pentagon pada 9/11, atau seorang pejuang ISIS meledakkan rompi bunuh diri di
sebuah pasar yang ramai.
Namun tidak
ada yang yakin bisa menghancurkan tentara musuh secara fisik dengan menggunakan
bom manusia. Mereka lebih merupakan senjata psikologis untuk mematahkan
kehendak musuh. Dan memang seperti itulah Kamikaze, yakni menciptakan teror
yang mengaduk-aduk mental dan memunculkan ketakutan.
Kamikaze
juga menciptakan teror. “Aku tahu sesuatu dari rasa takut dan panik yang
dihasilkan ketika kamikaze mendekati Task Force Angkatan Laut kita,” kenang
seorang pilot Angkatan Laut Perang Dunia II. “Saya melihat penembak kapal kami
begitu gelisah dengan kehadiran kamikaze
hingga mereka menembaki pesawat sendiri yang kembali menyerang sasaran
Jepang.”
Sedangkan
seorang pembom bunuh diri secara ketat menjadi instrumen teror, kamikaze itu
senjata taktis dan teror adalah produk sampingan, seperti Stuka Nazi yang
menghancurkan moral tentara Sekutu dengan suara sirene yang tertanam pada
pesawat. Kamikaze pada dasarnya bom atau torpedo dengan sistem bimbingan manusia. Bahkan
kamikaze yang rusak terkena tembakan anti-pesawat AS masih bisa menyelesaikan
misinya dengan menghantam ke sebuah kapal Amerika.
Jepang
benar-benar nekat dalam hal kamikaze. Pada Pertempuran Laut Filipina bulan Juni
1944 (atau dikenal sebagai ” Marianas Turkey Shoot “) misalnya Jepang
kehilangan sekitar 500 dari 750 pesawat yang sebagian besar untuk misi
kamikaze.
Seperti yang
dikatakan salah satu perwira Jepang bahwa jika kemungkinan hidup pilot tempur
telah menjadi begitu rendah mereka mungkin juga akan diluncurkan sebagai
kamikaze. Dan pesawat bunuh diri ini telah memunculkan banyak korban antara
Oktober 1944 dan Agustus 1945, mereka menenggelamkan lebih dari 50 kapal Sekutu
dan merusak ratusan lebih.
Untuk hari
ini kamikaze bukanlah pelaku bom bunuh diri, tetapi rudal antikapal, seperti
senjata hipersonik buatan Rusia yang bisa melesat di lima kali kecepatan suara,
atau rudal balistik China yang dirancang untuk menenggelamkan kapal induk AS.
Rudal dan
kamikaze memiliki sedikit perbedaan dalam sifat manusiawi. Anda mungkin bisa
membuat takut pilot dengan tembakan anti-pesawat hingga mungkin mereka akan
mundur, tetapi tidak dengan rudal. Satu-satunya cara untuk menghentikan mereka
adalah meledakkan mereka, merusak mereka hingga jatuh dilaut atau atau berharap
kepada Tuhan agar mereka tidak mengenai kapal Anda.
Ada contoh
bagaimana dampak psikologis dari rudal antikapal dalam Perang Falklands, di
mana segelintir rudal Exocets Argentina memunculkan ketakutan di armada Inggris
dan publik ketika diperlihatkan kapal perusak Inggris terbakar oleh tembakan
tunggal rudal. Jadi rudal antikapal telah seperti kamikaze bagi Angkatan Laut
Amerika, dia adalah teror yang sangat menakutkan.
0 comments:
Post a Comment