Proyek
Kereta Api Cepat Jakarta - Bandung yang akan diwujudkan oleh Pemerintahan
Presiden Joko Widodo melalui PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia - China)
dipastikan tetap berjalan. Komplek Trikora Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta
Timur salah satu tempat yang akan dijadikan sebagai stasiun kereta berkecapatan
tinggi tersebut di Jakarta mulai disiapkan. Alhasil, sekira 308 rumah yang ada
di komplek perumahan TNI AU tersebut akan direlokasi.
Kepastian
dilaksanakannya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, tertuang dalam naskah
pernyataan bersama antara TNI AU dan PT KCIC yang ditandatangani di Mabesau,
Cilangkap, Jumat (24/2/2017). Penandatanganan dilakukan oleh Asisten Logistik
(Aslog KSAU) Marsda TNI Yadi Husyadi dan Komisaris PT KCIC Antonius Kosasih
disaksikan oleh KSAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Staf Ahli Menteri BUMN
Sahal Lumban Gaol.
KSAU
mengatakan, sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 107 tahun 2015 tentang percepatan
penyelenggaran prasarana dan sarana Kereta Api Cepat Jakarta - Bandung, maka
Kementerian Pertahanan dan atau Panglima TNI menyerahkan aset tanah dan
bangunan milik Kementerian Pertahanan/TNI AU yang ada di Komplek Trikora Halim
Perdanakusuma, Jakarta untuk dipergunakan sebagai trase jalur, stasiun, sarana,
dan prasarana pendukung kereta cepat sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
“Pembangunan
stasiun dan trase kereta api cepat merupakan program pemerintah yang harus kita
dukung dalam rangka meningkatkan pelayanan transportasi untuk masyarakat guna
meningkatkan perekonomian sepanjang rute Jakarta - Bandung,” ujar Hadi
Tjahjanto.
Ditambahkan,
di Komplek Trikora Lanud Halim Perdanakusuma TNI AU telah menyiapkan lahan
seluas 18,6 hektar. Namun memang, saat ini di lokasi tersebut terdapat
perumahan dinas, mess prajurit, serta fasilitas sosial lainnya yang digunakan
warga. Oleh karena itu, KSAU meminta agar sebelum proses pembangunan stasiun
kereta api cepat dilaksanakan, PT KCIC
terlebih dahulu harus membangun rumah dinas, mess prajurit serta fasilitas
pendukung lainya sebagai pengganti yang sekarang dihuni di perumahan Trikora.
Selama
pembangunan dan operasional ke depannya, KSAU juga meminta agar untuk akses
keluar masuk kendaraan tidak mengganggu aktivitas atau kenyamanan warga
komplek. “Dan untuk personel keamanan agar melibatkan pengamanan dari TNI AU,
baik Paskhas maupun Pomau yang ada di Lanud Halim,” kata KSAU.
308 rumah
Pangkoopsau
I Marsda TNI Yuyu Sutisna kepada Angkasa menyatakan, TNI AU mendukung penuh
program yang dicanangkan pemerintah. Di perumahan Trikora Lanud Halim
Perdanakusuma yang akan dijadikan stasiun dan sarara kereta cepat, sedikitnya
terdapat 308 rumah, sekolah, tempat ibadah, pos yandu, dan fasilitas lainnya
yang akan direlokasi.
Yuyu
menegaskan, TNI AU akan merelokasi warga dan perumahan Trikora ke lahan kosong
yang masih berada di Komplek Trikora juga. “Masih di Komplek Trikora, karena di
situ masih ada lahan kosong,” ujar Pangkoopsau I. Ia juga menegaskan bahwa
proses relokasi baru akan dilaksanakan kalau perumahan baru sudah siap.
“Jadi, warga
tidak perlu resah. Malah dapat rumah baru nantinya,” kata Yuyu. Perumahan baru
pun akan dibuat persis dengan perumahan saat ini. Baik nama jalannya maupun
lokasi bangunannya. “TNI AU akan memperhatikan masalah tersebut, sehingga warga
merasa nyaman,” ujarnya.
0 comments:
Post a Comment