Di antara
jajaran MBT terkenal dunia, AMX-56 Leclerc dari Perancis paling jarang
terdengar gaungnya. Lahir 20 tahun yang lalu, MBT yang terkenal progresif pada
zamannya karena memanfaatkan alumunium sebagai material pembuatannya ini memang
jarang turun ke gelanggang perang.
Sekalinya
turun di tangan Uni Emirat Arab selaku negara pengguna satu-satunya di luar
Perancis, AMX-56 Leclerc malah jadi bulan-bulanan pemberontak Houthi binaan
Iran di Yaman. Sejumlah Leclerc berhasil dihancurkan dalam operasi militer di
Yaman dengan ranjau dan rudal antitank, bahkan ada yang sampai direbut dan
jatuh ke tangan pemberontak.
Padahal
AMX-56 Leclerc yang diturunkan oleh UEA saat itu sudah dilengkapi dengan kit
proteksi Azur berupa penambahan balok pasif di kiri-kanan hull dan juga slat
armor alias pagar baja di sekeliling ruang mesin.
Perancis
baru-baru ini memutuskan memperpanjang usia AMX-56 Leclerc melalui program
peningkatan kemampuan. Suatu keputusan yang wajar kalau tidak dibilang terpaksa
karena AD Perancis sendiri sesungguhnya tidak memiliki alternatif karena tidak
pernah memikirkan peta jalan untuk program penggantian Main Battle Tank apabila
AMX-56 sudah sampai pada batas kemampuannya.
Seiring
dengan keputusan upgrade Perancis tersebut, Nexter selaku pabrikan juga
melakukan pedekate pada UEA selaku pengguna utama Leclerc: 388 unit versi MBT
dan 46 unit versi kendaraan penarik dan perbaikan adalah jumlah yang signifikan
secara finansial jika Nexter memenangkan paket upgrade tersebut.
Tidak
mengherankan, dalam pameran bergengsi IDEX 2017 di Abu Dhabi, Nexter tampil
full force dengan tidak hanya membawa satu, tapi tiga sekaligus Leclerc versi
terbaru! Ketiganya diturunkan dalam pameran dinamis di arena yang telah
disediakan.
Ini
merupakan satu pendekatan yang belum pernah dilakukan pabrikan manapun di
seluruh dunia dalam pameran militer. Nexter tampaknya benar-benar ingin all out
menampilkan kemampuan Leclerc, tidak hanya sebagai MBT yang beroperasi dengan
kemampuannya sendiri, tetapi juga kemampuannya untuk bertempur dalam jaringan
manajemen pertempuran.
Nah, versi
AMX-56 Leclerc yang dipamerkan di IDEX 2017 tersebut sudah kena sentuhan
modifikasi yang sama dengan versi Perancis. Bagian yang kentara adalah kit
pelindung di bagian sisi hull dan juga kit pelindung di bagian sisi yang
memanjang sampai ke depan kubah.
Kit
pelindung ini menggunakan lapisan keramik-baja pasif dengan rongga untuk
meredam ancaman rudal antitank. Yang tidak terlihat adalah pencangkokan sistem
mesin baru, penambahan APU (Auxillary Power Unit) untuk mentenagai putaran
kubah secara mandiri tanpa perlu mengandalkan tenaga mesin, dan juga kit
pelindung anti ranjau untuk melindungi bagian perut sisi bawah tank yang cukup
rawan.
Item
pembenahan lainnya adalah sistem bidik panoramik Sagem-Safran Electronics &
Defense Paseo untuk komandan tank, yang merupakan optik standar untuk program
kendaraan tempur masa depan Perancis, Scorpion.
Selain
menawarkan sistem kamera yang distabilisasi, Paseo juga dilengkapi kamera
termal generasi mutakhir untuk mengidentifikasi lawan di kejauhan. Arsitektur
digital pada Leclerc terbaru ini juga dibenahi, dimana jika tadinya Leclerc
menggunakan tiga komputer yaitu komputer pengendali tembakan, komputer yang
mengatur sistem input dan output dari awak tank, dan komputer untuk sistem
manajemen pertempuran.
Pada Leclerc
terbaru ini seluruhnya disatukan ke dalam satu sistem sehingga data yang
ditampilkan lebih kaya dan lebih hemat ruang.
Sistem
manajemen pertempuran pada Leclerc memungkinkan awak untuk saling berbagi
informasi sensor yang sama, dan kalau perlu mengendalikan sistem senjata
sekunder yaitu RCWS (Remote Controlled Weapon Station) dari ketiga posisi:
pengemudi, komandan, dan juru tembak.
Uniknya,
sistem RCWS yang dipasang pada Leclerc terbaru ini justru menggunakan produk
FLW200 dari Krauss-Maffei Wegmann dari Jerman, yang sebelumnya ditawarkan untuk
program upgrade MBT Leopard 2 Revolution.
Apakah
kemudian tawaran Nexter ini akan diterima oleh UEA? Kita tunggu saja berita
selanjutnya.
0 comments:
Post a Comment