Armada
bomber Rusia selama ini diisi dengan tiga kekuatan utama yakni Tu-22 Backfire,
Tu-95 Bear dan Tu-160 BlackJack. Ke depan seluruh pembom ini akan digantikan
dengan satu pesawat saja yang menjadikan Rusia akan memiliki kekuatan bomber
tunggal.
Hal ini
terjadi setelah Rusia menyelesaikan pengembangan bomber generasi baru yang
dikenal sebagai PAK DA. Evgeniy Fedorov, scientific director of the Russian
State Research Institute of Aviation Systems mengatakan PAK DA saat ini sudah
menyelesaikan desain awal. Menurut dia, Kementerian Pertahanan Rusa memberikan
persyaratan ketat pada pesawat baru ini.
“Militer menyebutkan semua yang mereka
inginkan termasuk sebuah bomber strategis, bomber pembawa rudal hingga pencegat
jarak jauh untuk menghancurkan satelit,” kata Fedorov kepada kantor berita Rusia RNS.
Proyek PAK
DA diluncurkan pada tahun 2009. Pesawat baru sedang dirancang untuk
menggantikan ketiga pembom yang saat ini dalam pelayanan penerbangan jarak jauh
Rusia, termasuk Tu-22M3, Tu-95 dan Tu-160.
“Uang juga
dipertimbangkan dalam pengembangan PAK DA. Tu-160 adalah sebuah karya hebat
tapi sangat mahal. Pesawat baru ini diharapkan lebih murah tapi jauh lebih
mudah dalam produksi. Desain awal telah disetujui dan menunggu keputusan dibuat
untuk mulai membangun pesawat, “jelasnya.
PAK DA
sedang dikembangkan oleh Biro Desain Tupolev. Bomber baru akan berbeda secara
signifikan dari Tu-160. Pesawat ini akan menggunkan desain sayap terbang.
Pembom baru akan akan memiliki kecepatan subsonic. Hilangnya kecepatan akan
dikompensasi dengan kemampuan siluman dan kemampuan elektronik.
Bomber baru
diharapkan membuat penerbangan perdana sebelum tahun 2021, dengan
pengiriman pertama dimulai pada 2023.
Pesawat ini
akan mampu membawa rudal udara ke darat dan rudal udara ke udra serta bom
konvensional. Sebuah laporan 2016 menyebutkan
PAK DA diperkirakan memiliki jangkauan 6.740 mil laut dan akan mampu
membawa 30 ton senjata.
Menurut
Komandan Angkatan Aerospace Rusia Viktor
Bondarev, bomber baru akan menampilkan kemampuan siluman yang luar biasa dan
dilenkapi rudal yang dipandu kecerdasan buatan.
“Tidak
mungkin untuk membangun sebuah bomber siluman dengan kecepatan supersonik. Ini
sebabnya fokus ditempatkan pada kemampuan stealth. PAK DA akan membawa rudal yang dipandu
kecerdasan buatan dengan jarak hingga 7.000 km. Rudal dapat menganalisis
situasi radar udara dan radio serta menentukan arahnya, ketinggian dan
kecepatan. Kami sudah bekerja pada rudal tersebut”, kata Bondarev seperti
dikutip oleh surat kabar Rusia Rossiskaya Gazeta.
0 comments:
Post a Comment