Meski
terbukti mengalami sejumlah masalah dan penundaan, Rusia mengklaim pengembangan
jet tempur siluman T-50 PAK FA tetap berjalan baik. Saat ini pengembangan
pesawat sudah masuk dalam tahap integrasi persenjataan rudal dan bom.
“Saat ini
sedang berlangsung evaluasi dari sistem pesawat, integrasi senjata dalam
penerbangan, termasuk rudal udara ke udara, rudal serangan darat dan bom,”
kata Wakil Menteri Pertahanan Yuri
Borisov sebagaimana dilansir Sputnik dari Rossiyskaya Gazeta Selasa 21 Februari
2017.
Menurutnya
ini adalah tahapan sangat penting
untuk mengkonfirmasi seluruh kemampuan
dan kualitas tempur dari pesawat siluman tersebut. Dia kembali menekankan
masuknya T-50 nantinya akan meningkatkan kemampuan udara Rusia.
Pengembangan
T-50 telah menghadapi sejumlah masalah. Salah satu pesawat prototype terbakar
di udara saat melakukan uji coba pada 2014 lalu. Pesawat masih bisa mendarat
tetapi dikabarkan mengalami rusak berat hingga banyak komponen yang harus
diganti.
Pesawat juga
disebut tidak memiliki kemampuan siluman memadai yang membuat India mulai ragu
untuk menjadikan pesawat ini sebagai dasar pengembangan pesawat siluman mereka.
Selain itu T-50 juga masih menunggu mesin baru karena mesin yang digunakan
sekarang ini adalah mesin Su-35 yang tidak memadai untuk digunakan pada jet
tempur generasi kelima.
T-50 adalah
jet tempur siluman multi peran yang dikembangkan dan dibangun Sukhoi. Pesawat
kursi tunggal dengan dua mesin ini dibangun untuk melawan F-22 Raptor Amerika
Serikat. Sejauh ini Rusia baru berencana untuk membeli 12 pesawat saja. Pesawat
diharapkan masuk produksi pada 2018.
0 comments:
Post a Comment