Meski telah
dilirik oleh Uni Emirat Arab, Tank Boat produksi PT Pindad dan PT Lundin bukan
hadir tanpa saingan. Di Indo Defence 2016 bulan November tahun lalu, Lundin X18
Tank Boat sudah kian nyata progress-nya, dimana full mockup berikut meriam
Cockerill 105 mm sudah diperlihatkan ke publik. Namun sampai tulisan ini
dibuat, Tank Boat yang telah diberi label “Antasena” ini masih belum berwujud
prototipe, sementara pihak kompetitor sudah berhasil melansir prototipe dan siap
memasarkan.
Yang
dimaksud adalah Patria Nemo Navy, yang disebut sebagai “Mortar Boat,” lantaran
basis senjata yang diusung adalah jenis mortir kaliber 120 mm yang mengusung
teknologi remote controlled system. Meski asasi mortar adalah untuk melibas
sasaran tak langsung (indirect), tapi Patria Nemo punya ciri khas meriam/kanon,
yaitu mampu melakukan tembakan langsung (direct) pada sasaran. Ini artinya
Patrio Nemo sanggup melakukan tembakan balasan, bahkan melakukan bantuan
tembakkan ke permukaan. Dengan teknologi Multiple Rounds Simultaneous Impact
(MRSI), senjata ini dapat melontarkan lima proyektil secara bersamaan pada satu
sasaran.
Dari sisi
logistik, Patria Nemo dapat melontarkan proyektil mortir 120 mm smoothbore
standar yang banyak digunakan unit pasukan Infanteri. Secara umum, Patria Nemo
dapat menggasak sasaran hingga jarak 10 km. Dalam kesempatan pertama, mulai
dari identifikasi sasaran sampai kesiapan penembakkan, open fire dapat
dilakukan dalam waktu kurang dari 30 detik. Dalam satu menit, Patria Nemo dapat
memuntahkan delapan peluru. Untuk konsep geleran di kapal boat kecil, kubah
dapat menyimpan sampai 60 amunisi. Mengenai sudut penembakkan, selain pastinya
kubah dapat berputar 360 derajat, laras dengan panjang 3000 mm punya sudut
elevasi vertical mulai dari -3 sampai 85 derajat.
Patria Nemo
tak seperti mortir standar yang Anda lihat pada unit pasukan Infanteri. Sistem
pengisian amunisinya disini sudah menggunakan pola electrik/semi otomatis. Jika
Anda pernah membaca artikel 2S31 Vena Self Propelled Mortar, maka pola
pengisian amunisi di Patria Nemo kira-kira mirip, artinya amunisi masuk dari
pangkal laras. Sistem akurasi tembakkan diatur oleh computer secara langsung,
dan dipastikan dapat melakukan tembakkan sembari kapal sedang melaju. Diluar
awak kapal, Patria Nemo diawaki oleh tiga orang, yakni operator pengendali
tembakkan, dan dua orang loader.
Efek tolak
balik (recoil) dari Patria Nemo terbilang kecil, sehingga senjata ini memang
ideal disematkan pada platform kapal patrol bertonase rendah.
PLATFORM KAPAL
Biacara tentang
platform kapal sebagai carrier, jelas Tank Boat lansiran PT Pindad dan PT
Lundin nantinya akan lebih unggul, pasalnya desain katamaran dipercaya dapat
membawa kestabilan lebih tinggi dalam menghadapi gelombang di lautan dan
pesisir. Sementara Patia Nemo mengusung kapal dengan lunas tunggal Watercat M12
produksi Aultech Marine.
Watercat M12
sejatinya adalah Landing Craft yang dapat dimuati 16 pasukan infanteri yang
keluar lewat pintu rampa depan, kapal ini pun dilengkapi proteksi dari material
Kevlar dan proteksi anti Nubika. Mengusung dua mesin diesel yang masing-masing
berkekuatan 525 Kw, plus waterjet Rolls-Royce FF410S, kapal ini dapat melaju
hingga kecepatan 45 knots (setara 83 km per jam).
Patria Nemo
(New Mortar) diproduksi oleh Patria Vammas Oy, manufaktur senjata asal
Finlandia. Nemo bukan pemain baru, setidaknya produk Patria Nemo kini sudah
digunakan oleh Arab Saudi, Slovenia, Swedia, dan Uni Emirat Arab. Khusus di Uni
Emirat Arab, saat ini Nemo sudah dipasang pada ranpur Patria AMV 8×8.
Patria AMV 8x8
Dengan
konsep modular, Patria Nemo dapat dengan mudah di instal di beragam platform,
seperti di IDEX 2017 yang berlangsung di Abu Dhabi, Patria selain menawarkan
Patria Nemo Navy Mortar Boat, juga diperkenalkan Patria Nemo Container untuk
aplikasi di truk. Sementara Patria Nemo Navy juga dapat dipasang di beragam
jenis kapal cepat ringan, seperti di Jurmo Class dan Combat Boat 90 buatan
Swedia.
Patria Nemo Truck Container
Patria Nemo pada Jurmo Class
0 comments:
Post a Comment