Menteri
Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu melakukan pertemuan bilateral
dengan Pangeran Kerajaan Yordania yang merupakan Wakil Panglima Tertinggi
Angkatan Bersenjata Yordania Faisal bin Al Hussein.
Pertemuan
yang baik di sela-sela pameran internasional pertahanan IDEX 2017, Minggu
(19/2) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab tersebut digunakan kedua belah pihak untuk
membicarakan hal-hal terkait upaya peningkatan kerjasama pertahanan antara
Indonesia dan Yordania.
Wakil
Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Yordania mengatakan, hubungan kerjasama
pertahanan kedua negara memiliki sejarah yang sangat panjang dan hingga saat
ini Yordania berkomitmen untuk terus meningkatkan dan memperkokoh kerjasama
tersebut.
Lebih lanjut
diungkapkannya bahwa Yordania akan selalu terbuka untuk memperluas kerjasama
pertahanan dengan Indonesia termasuk di bidang pertukaran siswa, pendidikan dan
pelatihan, kunjungan antar pejabat dan juga potensi kerjasama industri
pertahanan.
“Kami menyampaikan
komitmen kami untuk menindaklajuti potensi kerjasama pertahanan kedua negara.
Pertemuan ini diharapkan sebagai awal kedua negara untuk memperkokoh kerjasama
di bidang pertahanan secara konkrit”, ungkapnya.
Wakil
Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Yordania yang dalam kesempatan tersebut
didampingi Ketua Asosiasi Industri Pertahanan Yordania menyampaikan, pada level
kerjasama industri pertahanan diharapkan dapat dilaksanakan koordinasi lebih
teknis antara industri pertahanan dari kedua negara. Karena, Pemerintah
Yordania pada dasarnya ingin kedua negara meningkatkan kerjasama kearah yang
lebih konkrit.
Selain
potensi kerjasama di bidang industri pertahanan, pendidikan dan pelatihan serta
kunjungan antar pejabat pertahanan, Yordania juga menawarkan kerjasama dalam
pertukaran pengalaman terkait penanganan dan antisipasi paham-paham ekstrimis
dan radikalis.
Menurutnya,
sebagai sama-sama negara Islam yang bersaudara dan melihat potensi ancaman saat
ini, maka perlunya bersama-sama melindungi dan menjaga inti kemurnian dari
ajaran Islam yang sebenarnya dari ajaran-ajaran yang dapat menyesatkan atau
menyimpang seperti paham radikalis.
“Tidak hanya
kerjasama di bidang industri pertahanan yang penting perlu kita tingkatkan,
tetapi juga kerjasama dalam level militer dan intelijen antar kedua negara,
sehingga hanya dengan persatuan dan kerjasama itulah kita dapat mengatasi
potensi ancaman saat ini”, jelasnya.
Sementara
itu, menanggapi hal tersebut Menhan RI juga mengatakan hubungan kerjasama
pertahanan Indonesia dan Yordania memiliki sejarah yang cukup panjang, untuk
itu diharapkan terus dapat dijaga dan ditingkatkan di masa mendatang.
0 comments:
Post a Comment