Amerika
Serikat (AS) harus mendapatkan tamparan kuat di wajahnya jika meremehkan
kemampuan pertahanan Iran. Komentar keras ini disampaikan seorang komandan
elite Garda Revolusi Iran, Jenderal Mohammad Pakpour, usai memantau latihan
perang hari Rabu kemarin.
Komentar
Jenderal Iran semakin memanaskan ketegangan Washington dan Teheran. Presiden AS
Donald Trump sejak dilantik Januari lalu telah berjanji untuk bersikap keras
terhadap Teheran. Pemerintah Trump bahkan telah menjatuhkan sanksi baru pada
Iran setelah Teheran menguji tembak rudal balistik pada 29 Januari lalu.
”Musuh tidak
boleh keliru dalam menilai, dan itu (jika keliru menilai) akan menerima
tamparan kuat,” kata Jenderal Pakpour yang menjabat sebagai Kepala Pasukan
Darat Garda Revolusi Iran, seperti dikutip Reuters, Kamis (23/2/2017).
Pada hari
Rabu, Garda Revolusi Iran telah merampungkan latihan perang selama tiga hari.
Latihan yang melibatkan roket, artileri, tank dan helikopter itu digelar
seminggu setelah Trump memperingatkan Iran akan mendapat “pemberitahuan serius”
atas uji tembak rudal balistiknya.
”Pesan dari
latihan ini ditujukan pada si sombong dunia untuk tidak tidak melakukan sesuatu
yang bodoh,” ujar Pakpour menyindir AS.
”Semua orang
bisa melihat hari ini kekuatan apa yang kita miliki di darat,” imbuh dia.
Menurutnya, Garda Revolusi telah menguji tembak roket canggih dan drone dalam
latihan perang tiga hari yang digelar di Iran tengah dan timur.
Sebelumnya,
sekutu Iran, Hizbullah Libanon telah mengancam akan menyerang reaktor nuklir
Israel di Dimona dengan rudal Fateh. Hizbullah mengklaim mampu menjadikan
senjata nuklir Israel menjadi bencana bagi rakyat Israel sendiri.
0 comments:
Post a Comment