Ternyata,
ada kisah menarik di balik Indonesia memiliki pesawat Hercules. Indonesia
menjadi negara pertama di luar Amerika Serikat yang mengoperasikan Hercules
C-130B. Indonesia bisa memiliki pesawat Hercules gara-gara pilot CIA (Dinas
Rahasia Amerika Serikat), Allen Pope, yang bergabung dengan PRRI-Permesta.
Allen Pope ditembak jatuh, kemudian diadili dan divonis hukuman mati. Namun,
Presiden Sukarno membebaskannya setelah istrinya bersama ibu dan saudara
perempuannya, meminta pengampunan.
Pemerintah
Amerika Serikat harus membayar mahal untuk menyelamatkan warga negaranya itu.
Sedangkan Sukarno menang banyak dengan mengampuni Allen Pope. Dia berhasil
menarik pemerintah Amerika Serikat untuk mendukung Indonesia merebut Irian
Barat. Dia juga mendapatkan bantuan Amerika Serikat untuk pembangunan Jakarta
By Pass (Jalan Jenderal Ahmad Yani dan Mayjen DI Panjaitan sepanjang 27
kilometer dari Cawang ke Pelabuhan Tanjung Priok). Selain itu, Indonesia juga
mendapatkan pesawat Hercules.
Pada awal
1959, Jaksa Priyatna Abdurrasyid diminta Jaksa Tinggi Jakarta Yusuf Suwondo
untuk memeriksa Allen Pope. Hasil pemeriksaan dijadikan dasar untuk
menyidangkan Allen Pope.
“Pada suatu
saat, waktu saya mengunjunginya di penjara di Yogya, dia bercerita bahwa
mungkin dia akan dibebaskan berkat negosiasi pemerintah Amerika dengan Bung
Karno, di mana dia akan ditukar dengan senjata untuk 20 batalyon dan 6 buah
pesawat Hercules serta diizinkan kembali ke USA. Dan kenyataannya, memang Pope
kemudian pulang,” kata Priyatna dalam memoarnya, Dari Cilampeni ke New York
Mengikuti Hati Nurani karya Ramadhan K.H.
Menurut buku
Skuadron Udara 31 Hercules Sang Penjelajah, terbitan TNI-AU, sebagaimana
dilansir antaranews.com, Sukarno menemui Presiden Amerika Serikat, John F.
Kennedy pada akhir 1959. Kennedy berterima kasih atas kesediaan Indonesia
melepas Pope. Kennedy menawarkan “pengganti” Pope kepada Sukarno. Berdasarkan
“keperluan” dari Panglima AU, Laksamana Madya Udara Suryadi Suryadarma, AURI
memerlukan pengganti pesawat transportasi de Havilland Canada DHC-4 Caribou.
Pilihan jatuh kepada Hercules C-130B, di mana Sukarno mengunjungi pabriknya,
Lockheed.
Akhirnya,
sepuluh Hercules C-130B (delapan C-130B kargo dan dua C-130B tanker)
diterbangkan ke Indonesia oleh pilot dan awak AURI. Serah terima Hercules
C-130B dari pemerintah Amerika kepada AURI dilangsungkan pada 18 Maret 1960 di
Pangkalan Udara Kemayoran, Jakarta. Sejak saat itu pesawat Hercules mengudara
di angkasa Republik Indonesia.
0 comments:
Post a Comment