Di dokumen
resmi, alat ini disebut sebagai “traktor pertanian”, namun pada kenyataannya
merupakan tank militer yang disebut Panzerkampfwagen. Jerman harus menyamarkan
tank ini karena terikat perjanjian ketika mereka kalah pada Perang Dunia I.
Tapi tidak
sampai tahun 1935 ketika pemerintah baru dibawah Nazi, mereka menyetujui
akuisisi dan siap untuk menentang Perjanjian Versailles tahun 1919 (yang
membatasi angkatan bersenjata Jerman untuk lebih dari 100.000 personel dan
tidak boleh memiliki tank atau pesawat tempur).
Sementara
itu, dua tank dibangun Hitler dimaksudkan untuk kendaraan pelatihan konsep
lapis baja divisi baru yang dikembangkan oleh Jenderal Heinz Guderian, Kepala
Staf Inspektorat Pasukan Bermotor.
Tapi
membangun tank modern terbukti jauh lebih keras dan memakan waktu lebih lama
dari yang diperkirakan terutama dengan Adolf Hitler yang terus berubah tentang prioritasnya.
Dua tank
baru, yang ditunjuk Panzerkampfwagen (Pz.Kpfw) I dan II (sebutan militer, SdKfz
101 dan SdKfz 121), dirancang sebagai senjata perang.
Mereka
membentuk kekuatan lapis baja yang memporak-porandakan Angkatan Darat Polandia
dalam tiga minggu selama September 1939. Sembilan bulan kemudian, mereka masih
merupakan inti lapis baja dalam blitzkrieg yang menghancurkan kekuatan tempur
terkuat di Eropa, Angkatan Darat Prancis.
Pada
hari-hari awal Reich Ketiga, Hitler bersikeras melepaskan perang di benua Eropa
untuk membalas kekalahan Jerman pada tahun 1918 dan perdamaian tidak terhormat
yang telah diberlakukan.
Dipengaruhi
oleh tulisan-tulisan Charles de Gaulle, penyusun taktik militer terkemuka
Prancis yang diabaikan oleh militer Prancis, dan Basil Liddell Hart Inggris,
Guderian berusaha sepanjang tahun 1930-an untuk membangun divisi Panzer baru
kombinasi dari tank, infanteri pada kendaraan bermotor, artileri, pasukan
kepanduan pada sepeda motor, dan unit dukungan yang diperlukan.
Divisi
Panzer baru pertama dibentuk pada tahun 1935, dan tank mereka adalah Pz.Kpfw I
dan II. Pz.Kpfw I dirancang dengan spesifikasi umum yang ditetapkan oleh
pemerintah Nazi. Mereka diproduksi oleh raksasa industri Krupp Werke, yang
memenangkan limpasan desain. Chassis ini didasarkan pada tank Inggris
Carden-Loyd menggunakan Mesin Krupp A 57 tenaga kuda.
Tank
memiliki berat tidak samapi enam ton dalam versi asli. Tank dipasang menara di
mana komandan berdiri, pengemudi duduk di lambung bawah dan dua senapan mesin 7.92mm
dipasang untuk digunakan komandan. Tebal lapisan baja antara 0,25 dan 0,5 inci
yang melindngi awak dari tembakan senjata kecil.
Mampu
melakukan perjalanan hingga 125 mil pada kecepatan puncak 23 mil per jam,
Pz.Kpfw I bisa menyeberangi rintangan parit vertikal empat kaki lebih dengan
tinggi dan rentang 14 inci.
Produksi
dimulai pada tahun 1934, dan uji coba tahun menunjukkan bahwa mesin Pz.Kpfw I
buruk. Sebuah mesin baru yang lebih kuat yakni Maybach 100 tenaga kuda dipasang
tetapi perlu memperpanjang sasis 17 inci.
Panzerkampfwagen
II
Panzerkampfwagen
II adalah tindakan sementara yang dimaksudkan untuk memberikan Tentara Nazi
Jerman dengan tank pelatihan menengah berat sampai Guderian bisa menemukan
dukungan yang cukup untuk membawa tank tempur Pz.Kpfw III dan IV ke dalam
produksi.
Tapi Pz.Kpfw
II, bersama Pz.Kpfw I ditakdirkan untuk menjadi ujung tombak serangan kilat ke
Polandia dan Prancis karena mereka satu-satunya tank yang dimiliki Jerman tahun
1939. Ribuan Pz.Kpfw II juga digerakkan untuk melawan Rusia pada tahun 1941 .
Meskipun
Pz.Kpfw II dimaksudkan sebagai pelatihan, ia dirancang untuk melawan tank lain.
Tank memiliki armor relatif tebal yakni maksimal 1,2 inci pada hidung lambung
dan sedikit lebih tipis di depan menara.
Tank ini
dilengkapi dengan senapan 20mm kaliber 30 dan satu senapan mesin 7.92mm. Pada
waktu produksi mulai, senapan 20mm bisa menembus armor 1 inci dari jarak 500
yard, yang cukup untuk mengalahkan tank apapun.
Awalnya
Pz.Kpfw II didukung oleh mesin Maybach 130-HP, tapi dengan cepat diupgrade ke
versi 140-HP. Pada 1939 hampir 1.300 tank baru telah diproduksi dan dalam
pelayanan.
Sebanyak 950
Pz.Kpfw II telah digunakan untuk melawan Belgia, Inggris, dan Prancis, Tank
disebut sukses menakjubkan. Tapi sebenarnya mereka berhasil karena taktik yang
unggul.
Karena salah
membaca keberhasilan ini, Hitler terus
memproduksi Pz.Kpfw II jauh lebih lama dari yang seharusnya, menunda pengenalan
tank superior dan memakan sumber daya berharga.
Alih-alih
memberikan prioritas untuk pengembangan tank baru yang lebih kuat, keputusan
dibuat untuk meng-upgrade Pz.Kpfw II. Sebuah versi baru, yang disebut sebagai
Pz.Kpfw II Ausf F, masuk ke produksi.
Ausf F
memiliki plating baju besi baru dan lebih berat (1,3 inci) dan dipasang dengan
senjata baru KWK 20mm caliber 38. Kemudian, beberapa tank menerima senapan
laras panjang 37mm buatan Prancis.
Armor baru
memberikan perlindungan lebih tetapi membuat tank hanya dapat melaju dengan
kecepatan sepuluh mil per jam.
Hampir 1.100
Pz.Kpfw II Ausf A, B, C, F, J, dan K berpartisipasi dalam invasi Rusia pada
Juni 1941. Sekali lagi, taktik unggul dibanding peralatan Tentara Nazi Jerman
untuk mendorong mereka jauh ke Rusia pada tiga front.
Tetapi dengan
pengenalan tank Soviet baru terutama T-34, Pz.Kpfw II menjadi desain yang tidak
layak.
Angka-angka
bercerita: Dari hampir 1.100 Pz.Kpfw II yang dimulai invasi, kurang dari 870
masih dalam layanan sepuluh bulan kemudian, meskipun produksi intensif untuk
mengganti tank yang rusak dalam pertempuran.
Setelah
tahun 1942 Pz.Kpfw II diturunkan ke peran lain, terutama sebagai senjata
self-propelled dari howitzer Pak 40/2 75mm ke 105mm.
Dikenal
sebagai Panzerjägers, seri ini digunakan unit tank dan infanteri. Dengan
demikian Pz.Kpfw II adalah satu-satunya tank dalam angkatan bersenjata Nazi
Jerman yang melayani seluruh perang.
0 comments:
Post a Comment