Rencana
kedatangan Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud di Jakarta dan
Bali pada tanggal 2-12 Maret 2017 nanti menyita banyak perhatian. Tidak hanya
masyarakat umum, juga komunitas penerbangan di tanah air. Maklumlah, rombongan
VVIP dari Arab Saudi ini akan datang dengan banyak pesawat besar dan menginap
dalam waktu yang lama. Jenis dan jumlah pesawat yang dipakai adalah 4 pesawat
Boeing B747 seri 400 dan 200, 2 pesawat Boeing B777 dan 2 pesawat C-130
Hercules.
Tentu saja
butuh pengaturan khusus di bandara, terutama terkait dengan masalah parkir
pesawat. Maklumlah, pesawat besar seperti Boeing B747 dan B777 itu setara
dengan dua pesawat badan sempit seperti Boeing B737 yang banyak dioperasikan
maskapai Indonesia. Jika tidak diatur sedemikian rupa, apron bandara akan penuh
tertutup pesawat-pesawat besar tersebut dan mengganggu operasional pesawat yang
lain.
“Pengaturan
parkir tersebut perlu dilakukan karena sebagian besar pesawat tersebut berjenis
badan besar (widebody). Dengan pengaturan parkir yang baik, diharapkan tidak
mengganggu operasional sehari-hari pesawat di Bandara Ngurah Rai tersebut.
Dengan demikian keselamatan dan keamanan serta kenyamanan penerbangan penumpang
reguler tetap terpenuhi dengan baik,” ujar Kepala Bagian Kerjasama dan Humas
Ditjen Perhubungan Udara Agoes Soebagio.
Pengaturan
parkir pesawat itu dibagi menjadi dua kategori yaitu pesawat utama (Raja) dan
pesawat pendukung. Pesawat VVIP Raja akan diparkir dan menginap di tempat
parkir (parking stand) B27. Sebagai alternatif, pesawat VVIP tersebut juga bisa
ditempatkan di tempat parkir B17.
Sedangkan
pesawat pendukung akan diparkir di tempat parkir B22-B26. Jika menginap,
pesawat pendukung akan ditempatkan di Apron Selatan atau dipindahkan ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta dan
Bandara Juanda, Surabaya. Untuk 2 pesawat C-130 Hercules akan ditempatkan di
tempat parkir B28-B29.
Untuk
menjaga kesuksesan kunjungan rombongan dari Arab Saudi tersebut, saat ini di
Bandara Ngurah Rai Bali juga telah dibentuk pos koordinasi (posko) yang dikoordinasikan
oleh TNI AU. Posko tersebut beranggotakan PT. Angkasa Pura I (Pengelola
Airport), AirNav Indonesia, TNI AU, Kantor Otoritas Bandar Udara (OBU) dan
Kepolisian RI.
0 comments:
Post a Comment