Pada 31
Januari, Angkatan Darat Amerika yang berbasis di Fort Huachuca, New Mexico meluncurkan drone
RQ-7 “Shadow” ke langit. US Army
kemudian kehilangan kendali dari pesawat tak berawak tersebut.
Entah
bagaimana kemudian drone itu terbang melintasi New Mexico, melalui Arizona, dan
akhirnya turun di Colorado dengan total
jarak tempur 633 mil. Sekarang, peneliti
sedang berusaha untuk mencari tahu persis apa yang terjadi dan mengapa bisa
terjadi.
RQ-7 Shadow
digunakan oleh Angkatan Darat AS, Angkatan Laut, dan Korps Marinir sebagai
drone pengintaian jarak pendek. Pesawat itu dikendalikan dengan C-band
line of sight data link yang membatasi jangkauan mereka hanya 77 mil. Tetapi
RQ-7 membawa cukup bahan bakar untuk tinggal di udara sampai 9 jam.
Stars and
Stripes melaporkan bahwa Angkatan Darat kehilangan kendali pesawat tak berawak itu tak lama setelah lepas landas dari platform peluncuran berbasis Humvee. Awak
darat pesawat tak berawak ini memperkirakan pesawat seharga US$1,5 juta ini jatuh setelah peluncuran.
Tetapi
dengan kasus di atas maka sangat mungkin pesawat terbang sendiri hingga
melintasi tiga negara bagian. Dengan
terbang pada ketinggian 12.000 kaki,
drone memang memungkinkan untuk menyeberangi Rocky Mountains. Drone akhirnya
menabrak sebuah pohon di luar Evergreen, Colorado, di mana ia ditemukan oleh
pejalan kaki sepuluh hari kemudian.
Bagaimana
hal ini bisa terjadi?. Tak ada yang tahu. Drone biasanya dilengkapi dengan fitur keamanan ketika dia hilang
kendali. Pesawat secara otomatis akan kembali ke operator. Tetapi ternyata hal
itu tidak bekerja. Pesawat terus melayang dan terbang sangat jauh.
Ini cerita
yang misterius. Tidak ada penjelasan logis tentang kejadian tersebut.
Kemungkinan koordinat kembali drone tersebut adalah koordinat home base Shadow
sebenarnya yang ada di Pangkalan Bersama
Lewis-McChord di negara bagian Washington, dan dia mencoba, dengan gagah
berani, untuk pulang.
0 comments:
Post a Comment