Tuesday, 14 March 2017

SEAL Team 6 Mulai Lakukan Simulasi Pembunuhan Kim Jong un


SEAL Team 6, salah satu pasukan paling elite Angkatan Laut Amerika Serikat untuk pertama kalinya akan bergabung dalam latihan militer bersama AS dan Korea Selatan yang dikenal sebagai Foal Eagle. Dalam latihan yang digelar tahun ini, unit rahasia ini akan melakukan simulasi pembunuhan terhadap pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong un.

Surat Kabar Korea Selatan, Joon Gang Daily melaporkan latihan juga akan melibatkan jet tempur F-35 dan pasukan khusus lain. SEAL Team 6 dikenal sebagai unit yang sering digunakan untuk operasi tingkat tinggi termasuk ketika berhasil membunuh pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden.

Laporan ini muncul setelah Wall Street Journal pada 1 Maret memberitakan bahwa Gedung Putih sedang mempertimbangkan tindakan militer terhadap rezim Kim Jong un. Joon Gang Daily menyebutkan SEAL naik kapal induk USS Carl Vinson, dan akan tiba di Korea Selatan pada Rabu 15 Maret 2017.

“Ini akan mengirim pesan yang sangat kuat untuk Korea Utara, yang terus-menerus melakukan provokasi militer,” kata seorang pejabat kementerian pertahanan Korea Selatan kepada Joon Gang Daily yang dilansir Business Insider Senin 14 Maret 2017.

Latihan Foal Eagle akan melibatkan 3.600 tentara Amerika Serikat di luar  28.000 tentara AS yang secara permanen ditempatkan di Korea Selatan. Latihan meliputi operasi udara, darat, dan  laut dirancang untuk mempersiapkan pasukan gabungan untuk kemungkinan konflik dengan Korea Utara. Latihan tahun ini juga mengintegrasikan persiapan untuk penyebaran pertahanan rudal AS ke Korea Selatan.

Selain itu, pesawat tempur terbaru AS, F-35, juga akan terbang untuk melakukan simulasi  serangan terhadap infrastruktur rudal Korea Utara. F-35 akan bergabung dengan platform lain seperti F-22 Raptor dan kapal selam nuklir Amerika Serikat.

“Sejumlah besar dari dan pasukan operasi khusus AS yang lebih beragam akan ambil bagian dalam Foal Eagle dan latihan Key Resolve tahun ini untuk berlatih dalam misi menyusup ke Utara, menghapus perintah Utara dan pembongkaran fasilitas militer utamanya,” kata pejabat militer Korea Selatan yang tidak bersedia disebutkan namanya kepada Yonhap News Agency.


0 comments:

Post a Comment