Benjamin
Holt adalah seorang industrialis Amerika Serikat yang menciptakan traktor dan peralatan pertanian
lainnya ketika Perang Dunia I pecah. Meski dia cukup inovatif tetapi dia
memilih untuk menciptakan alat pertanian daripada senjata untuk perang.
Tetapi yang
terjadi kemudian alat pertanian yang diciptakannya tetap saja terseret ke medan
pertempuran dan justru menjadi salah satu inovasi terbesar dalam perang kala itu.
Holt mulai
mengembangkan desain traktor baru pada
tahun 1904 yang dikenal sebagai
“Caterpillar”. Traktor ini menggunakan tapak bukan roda yang
memungkinkannya bisa bergerak di atas lumpur San Joaquin River Delta dekat Sacramento, California.
Holt kemudian
mengganti mesin uap yang digunakan pada desain asli dengan mesin bensin pada
1980. Ketika Perang Dunia I dibuka, kuda dibantai dalam pertempuran garis depan
hingga secara perlahan digantikan dengan traktor, termasuk yang dibangun Holt.
Traktor
Caterpillar Holt membawa senjata artileri saat Perang Dunia I
Desain Holt
benar-benar menjadi favorit di lini depan karena cengkeraman menakjubkan dari
roda traktornya yang memungkinkan kendaraan itu untuk beroperasi di lumpur
berat dan melintasi lubang-lubang besar.
Hal ini
menjadikan pemerintah Inggris
menempatkan pesanan untuk sekitar 1.000 traktor Holt Caterpillar.
Tapi ketika
traktor yang sama bergulir ke medan perang, ada banyak alasan bagi tentara
Jerman mampu mengatasinya. Hingga salah satunya traktor dimodifikasi dan
menjadi apa yang dikenal sebagai “Mad Max”. Kendaraan ini ditutup dengan pelat
logam tebal dan mmbawa senapan mesin serta meriam yang menjadikannya sangat
berat untuk bergerak. Dia hanya mampu merangkak dengan kecepatan 4 mil per jam.
Tank Mark I
Inggris juga dibangun pada traktor Holt
Caterpillar. Tubuh dan tapak mereka yang panjang memungkinkan mereka untuk
berguling melintasi parit dan rintangan
kawat berduri.
Tank Mark I
Di belakang
mereka, infanteri bergerak di jalur yang dibuka oleh tank dan dengan cepat
menguasai parit dan wilayah Jerman.
Meski
serangan pertama di Flers Courcellette memiliki masalah terutama karena
sebagian besar tank rusak dan bergerak terlalu lambat, tetapi serangan ini
memunculkan konsep perang baru.
Jenderal
Douglas Haig dari Inggris yang juga komandan pasukan Sekutu di Somme, meminta
ratusan tambahan tank dan kendraan perang lapis baja. Desain yang lebih baik
dibangun Inggris dan Prancis setelah Mark 1, tetapi sebenarnya traktor Amerika
lah yang menjadi tank pertama yang masuk medan perang.
0 comments:
Post a Comment