Wednesday, 1 February 2017

Apa Kabarmu RQ-170?


Pada akhir 2016 TV Iran menayangkan video dari pabrik yang memproduksi klon dari drone RQ-170 Amerika yang jatuh di Iran lima tahun sebelumnya.

Video itu menunjukkan 13 unit drone dikloning Iran yang ada di bangunan. 13 UAV itu mewakili tiga variasi berbeda. Dua tampaknya prototipe drone bertenaga jet RQ-170. Sebelas UAV lain memiliki bentuk khas dari RQ-170 tapi sepertinya dirancang untuk menggunakan tipe baling-baling di bagian belakang.

Semua pihak langsung menyebut penayangan ini sebagai bentuk propaganda yang sudah biasa dilakukan Iran.

Semua dimulai pada akhir 2011 ketika Iran menampilkan sebuah UAV jet RQ-170 Amerika, yang mereka klaim telah berhasil mereka bajak dan didaratkan. Klaim ini tampaknya sangat tidak mungkin meski tidak mustahil. Sekali lagi ini dianggap hanya sebagai propaganda. Iran terbukti kerap berbohong dalam hal pengembangan dan kemampuan senjata mereka.

Selain itu banyak orang Amerika yang akrab dengan RQ-170 secara hati-hati mempelajari gambar RQ-170 yang ditunjukkan Iran dan segera menduga ada sesuatu yang tidak beres.

RQ-170 yang ditampilkan memang memiliki ukuran dan bentuk yang sama, tetapi ada kejanggalan dalam hal warna. Pesawat itu memiliki warna yang berbeda dari yang terlihat pada banyak foto-foto RQ-170S di Afghanistan.

Sebuah pemeriksaan lebih dekat dari foto RQ-170 yang jatuh itu menunjukkan bahwa Iran telah membangun kembali sebuah RQ-170 yang jatuh dan pecah menjadi tiga bagian atau lebih.

Kemudian Iran memberi UAV cat baru yang jelas bagi siapa pun melihat foto-foto tersebut. Disimpilkan bahwa RQ-170 telah rusak saat mendarat, sebagian besar hancur di bagian depan pesawat tetapi utuh di bagian belakang.

Apa yang sebenarnya terjadi dengan RQ-170 adalah bahwa operator UAV Amerika kehilangan koneksi sinyal satelit dengan RQ-170 dan pesawat akhirnya jatuh. Tidak ada indikasi Iran melakukan jamming sinyal satelit.

RQ-170 pertama muncul di Afghanistan dan Korea Selatan pada tahun 2009. Angkatan Udara AS kemudian mengakui bahwa ini adalah pengintaian UAV dari ketinggian yang dikembangkan secara rahasia oleh Lockheed-Martin selama dekade sebelumnya. Memiliki lebar sayap 20 meter,  RQ-170 diyakini menjadi pengganti untuk beberapa pesawat U-2 dan tambahan untuk Global Hawk (yang memiliki lebar sayap 42 meter).


RQ-170S telah beroperasi di atas Afghanistan, Pakistan, dan Iran sejak tahun 2010. Hanya sekitar 20 telah dibangun dan mereka tidak pernah dipersenjatai, hanya digunakan untuk pengintaian dari ketinggian.

Bagaiman persisnya UAV ini jatuh tidak akan diketahui selama bertahun-tahun. Tetapi yang jelas kejadian semacam ini telah terjadi berulang-ulang selama puluhan tahun dan memiliki dampak.

Misalnya, rudal jelajah AS yang jatuh di Pakistan (dalam perjalanan mereka ke Afghanistan) pada 1990-an jelas mempengaruhi desain sebuah rudal jelajah Pakistan. Pesawat-pesawat tempur Amerika yang jatuh di Vietnam Utara selama tahun 1960 juga menyediakan beberapa teknologi untuk China dan Rusia.

Tetapi setelah kejadian 2011, pengembangan RQ-170 tetap dilanjutkan. Hanya kemudian pada tahun 2014 Departemen Pertahanan AS mengungkapkan pengembangan RQ-180 yang telah lama dikabarkan memang ada. RQ-180 lebih besar dengan berat lebih dari 12 ton dan UAV siluman ini dirancang untuk bertahan wilayah dengan kemampuan pertahanan udara tinggi.

Sebelumnya RQ-170 adalah versi desain dasar yang sama tetapi lebih kecil. RQ-170S juga diduga sebagai dasar untuk UAV yang lebih besar dan stealthier dan ini sekarang diturunkan menjadi RQ-180.

RQ-170 dan RQ-180 adalah UAV bertenaga jet menggunakan desain sayap terbang, mirip dengan X-45 dan X-47 yang dibangun sebagai pesawat pengembangan untuk Angkatan Udara AS dan Angkatan Laut, UCAV ini dibangun untuk membawa senjata sementara RQ-170 dan RQ-180 adalah murni pesawat pengintai. RQ-170 beratnya sekitar enam ton sedangkan RQ-180 yang lebih besar, setidaknya memiliki berat dua kali lebih besar.

Daya tahan RQ-170 sekitar enam jam sedangkan RQ-180 dapat tetap di udara sampai empat kali lebih lama. RQ-180 juga membawa beberapa sensor yang lebih mampu seperti yang digunakan oleh RQ-4 Global Hawk.



Beberapa RQ-180-an telah dimasukkan ke dalam layanan tetapi hanya sedikit telah dibangun selama ini. Sementara tidak jelas apakah RQ-170 masih diproduksi, masih beroperasi atau justru sudah dipensiun.

0 comments:

Post a Comment