Rheinmetall
Defence Jerman memasok Indonesia dengan 103 tank
tempur utama (MBT) Leopard 2 dan 42 kendaraan tempur infanteri (IFV) Marder 1A3 yang telah dirombak ditambah delapan untuk digunakan sebagai suku cadang. Semua 1A3 Marder
telah disampaikan.
Selain itu
ada dua kendaraan lapis baja recovery (ARV) Buffel 2, salah satu tank pelatihan
driver Leopard 2, tiga kendaraan jembatan (AVLB) Biber berdasarkan pada chassis
MBT Leopard yang dimodifikasi, dua Leopard 1 ARV, tiga Leopard 1
engineer lapis baja kendaraan (AEV), ditambah amunisi dan pelatihan.
Dari 103
Leopard 2, 42 disebut sebagai Leopard 2+ dan sisanya 61 sebagai Leopard 2 RI
(Republik Indonesia). Semua mempertahankan meriam smoothbore L44
120mm, senapan mesin 7.62mm co-aksial dan 7.62mm anti-pesawat serta peluncur
granat 76mm yang dioperasikan secara elektrik.
Leopard 2+
untuk Indonesia semua telah disampaikan dan ini pada dasarnya kelebihan Leopard
2A4 yang dirombak oleh Rheinmetall dan dilengkapi dengan sistem pendingin udara
untuk digunakan dalam lingkungan suhu tinggi.
Dua batch
pertama dari Leopard 2 RI yang lebih canggih telah disampaikan dan batch ketiga
tengah dikerjakan, yang akan dikirimkan pada kuartal pertama 2017.
Selain
sistem pendingin udara, gun control equipment (GCE) hidrolik pada Leopard 2 RI
diganti dengan sistem elektrik, dan memiliki rear-view camera dan unit daya
tambahan atau auxiliary power unit (APU).
APU
memungkinkan semua sistem utama bisa dijalankan dengan mesin diesel utama
dimatikan.
Meriam
smoothbore L44 120mm juga telah dimodifikasi dan sistem pengamatan juga telah
dimodifikasi untuk menembakkan proyektil baru Rheinmetall 120mm DM11 high-explosive
(HE), yang telah memenuhi syarat dan dalam kuantitas produksi.
Proyektil
ini memiliki tiga pilihan fuze function yang dipilih tergantung pada jenis
sasaran yang akan dihancurkan. Pilihan yang ada adalah meledak di udara, impact dan impact with delay. Yang terakhir digunakan dalam peran
bunker busting.
Leopard 2
RI dilengkapi dengan sistem armor pasif
yang meliputi busur frontal, dengan armor bar/slat di sepanjang busur serta
belakang lambung dan menara. Yang terakhir ini telah ditambahkan untuk
memberikan perlindungan terhadap serangan RPG-7 yang digunakan secara luas dan
senjata sejenis yang dilengkapi dengan hulu ledak tunggal high-explosive
anti-tank (HEAT).
Leopard 2
Indonesia adalah upgrade pertama yang dimenangkan oleh Rheinmetall Defense,
tetapi baru-baru ini mereka telah mendapat kontrak untuk meng-upgrade 110
Leopard 2A4 dengan standar Leopard 2A5 untuk Angkatan Darat Polandia, yang akan
dikirimkan pada tahun 2020.
0 comments:
Post a Comment