Spanyol
berusaha bersikap netral ketika Perang Dunia I. Masalah politik internal
telah membuat militer negara ini tidak siap untuk masuk dalam konflik.
Angkatan
Laut Spanyol telah dihancurkan oleh Amerika Serikat selama perang pada tahun 1898 dan sampai 1917 masih
berusaha untuk bangkit kembali. Konstruksi kapal sangat tergantung pada
galangan dan teknologi asing yang pada
saat itu sibuk dengan perang di Eropa.
Spanyol
akhirnya beralih ke galangan kapal musuh lama, yakni Amerika Serikat yang
ketika itu juga masih netral dan tidak terlibat Perang Dunia I. Hingga kemudian tepat 100 tahun lalu atau
pada 3 Februari 1917 sebuah kapal selam state of the art Amerika Serikat
dikirim ke Spanyol.
Kapal selam
Isaac Peral yang dibangun di Quincy,
Mass oleh Electric Boat Company dikirim. Ini merupakan kapal selam paling
canggih milik Amerika Serikat saat itu.
Kapal selam
memiliki panjang 200 kaki dan perusahaan
menyatakan bahwa dalam ukuran dan dimensi sebanding dengan kapal selam Jerman U-53.
Perusahaan
mengklaim bahwa kapal memiliki bobot
800 ton, meskipun Spanyol menyebut kapal selam tidak cukup besar untuk memenuhi persyaratan para ahli dari Departemen Angkatan Laut mereka yang ingin memiliki kapal
dengan bobot perpindahan 800 atau 900 ton.
Untuk
berjalan di permukaan dan untuk pengisian baterai nya, Isaac Peral dilengkapi
dengan dua mesin Dieseldengan 600 tenaga kuda, yang dibangun di pabrik Groton
dari Electric Boat Company.
Scientific
American menulis, nama Peral sendiri diambil dari nama seorang perwira angkatan
laut Spanyol yang menyelesaikan kapal selam praktis pertama untuk Spanyol pada
tahun 1887.
General
Dynamics Electric Boat sampai saat ini masih membangun kapal selam di Groton,
Connecticut, dan di tempat lain. Kapal terakhir yang masih mereka bangun adalah
Kelas Virgnia seberat 7.800 ton milik Angkatan Laut Amerika Serikat. Kapal ini
akan dibangun hingga 2043.
0 comments:
Post a Comment