Sekitar 30 tahun yang lalu, Amerika meluncurkan
program yang kemudian dikenal sebagai Star Wars atau Perang Bintang. Sebuah
sistem pertahanan rudal paling rumit dalam sejarah.
“I call upon
the scientific community in our country, those who gave us nuclear weapons, to
turn their great talents now to the cause of mankind and world peace, to give
us the means of rendering these nuclear weapons impotent and obsolete.”
Itulah
pidato Presiden Ronald Reagan pada
tanggal 23 Maret 1983 ketika mengumumkan pembentukan pertahanan rudal baru yang
disebut Strategic Defense Initiative (SDI), yang dengan cepat dikenal sebagai
Star Wars.
Gambaran
strategi ini adalah jaringan yang luas dari satelit bersenjata laser, rudal
berbasis udara, dan pencegat rudal berbasis darat serta railguns elektromagnetik.
Semua ini akan digunakan untuk mencegat rudal balistik antarbenua berhulu ledak nuklir yang
masuk dari Uni Soviet dan musuh lainnya. Semua dikoordinasikan melalui sensor
canggih yang terhubung dengan superkomputer, dan melindungi Amerika Serikat
dari serangan nuklir langsung.
Dengan
kemampuan menetralisir sebagian besar hulu ledak nuklir yang masuk, AS berharap
bisa menunjukkan pada Uni Soviet bahwa setiap konfrontasi nuklir akan sia-sia.
Amerika
Serikat dan Uni Soviet telah main mata dengan sistem rudal anti-balistik di
masa lalu. AS mengembangkan rudal seri Nike Zeus pada awal 1960-an, yang
memiliki beberapa kemampuan anti ballistic missile (ABM), dan Uni Soviet
memasang rudal yang sama di sekitar Moskow sebagai perlindungan terhadap
serangan nuklir terbatas.
Setelah ada
perjanjian pembatasan ABM tahun 1972 AS menutup sistem pertahanan rudal yang disebut Safeguard pada tahun 1976
setelah hanya beroperasi selama beberapa bulan dengan biaya yang sangat besar.
Tetapi pada
awal 1980-an, berkaitan dengan kemajuan dalam rudal Soviet, Kepala Staf
Gabungan Pentagon meninjau kembali ide itu dan disajikan kepada Reagan dan
mengimbau kepada Presiden untuk tidak sekadar membangun rudal nuklir tetapi
juga membangun pertahanan untuk melawan rudal nuklir. Ini yang mendasari
munculnya SDI.
Rintangan
teknis untuk perisai pertahanan yang diusulkan Reagan akan berada pada skala
melebihi proyek pertahanan yang dicoba sebelumnya. Mayoritas teknologi yang
terlibat, seperti senjata laser dan railgun elektromagnetik yang menembak
proyektil pada kecepatan yang sangat tinggi, bahkan belum dikembangkan selama
beberapa dekade sesudahnya.
Strategi ini
membutuhkan ratusan, jika tidak ribuan satelit dan radar canggih untuk bahkan
mulai membidik semua senjata yang diperlukan untuk membuat hancur segudang ancaman yang datang dari Uni Soviet.
Skeptisisme
terhadap program ini sudah ada sejak awal. Selain pelanggaran atas perjanjian
ABM, sistem tersebut akan membawa perlombaan senjata ke ruang angkasa.
Kawanan
pemburu dan pembunuh satelit dengan senjata laser akan menjadi pertandingan
baru yang menakutkan. Uni Soviet hampir pasti akan mencoba untuk merespon dalam berbagai bentuk.
Biaya yang
diproyeksikan dari sistem ini mencapai ratusan miliar dolar, dan membengkaknya
anggaran tak terelakkan.
Dalam hal
suatu serangan nuklir, teknologi yang belum terbukti akan dikoordinasikan pada
skala yang belum pernah terjadi sebelumnya
Pada tahun 1987 lebih dari US$3 miliar disiapkan setiap tahun oleh
Kongres untuk mulai mengembangkan teknologi ini yang kira-kira setara dengan
US$6,5 miliar saat ini.
Ada pendapat
yang mengatakan bahwa program Star Wars terus berjalan sampai dengan akhir
Perang Dingin. Tetapi ada sedikit keraguan bahwa Uni Soviet mengambil program
sangat serius, dan benar-benar khawatir tentang program yang memiliki biaya
besar. Tetapi pada akhir Perang Dingin, sistem pertahanan rudal SDI tetap masih
menjadi mimpi. Pada tahun 1991, dengan runtuhnya Uni Soviet, ide itu diturunkan
ke sistem yang jauh lebih terbatas untuk mampu bertahan melawan serangan skala
kecil.
Fakta
sederhana adalah bahwa program ini tidak akan pernah menjadi layak untuk
melawan begitu banyak senjata yang dimiliki Uni Soviet.
Tahun 1986
Soviet memiliki lebih dari 40.000 hulu ledak nuklir, termasuk hampir seribu
ICBM yang bisa membanjiri target apapun dalam waktu 30 menit.
Kapal selam
Soviet dipersenjatai dengan rudal nuklir bisa berada pada jarak cukup dekat
dari pantai AS dan bisa menyerang
ratusan target lebih cepat daripada sistem yang dibayangkan bisa mendeteksi dan
mencegat mereka.
Bahkan jika
SDI bisa menghentikan 90 persen dari hulu ledak Soviet, 10 persen yang berhasil
lolos akan meninggalkan Amerika Serikat dalam kehancuran radioaktif.
Meskipun
dibatalkan pengembangan senjata yang dibayangkan dalam Star Wars terus
berlanjut sepanjang tahun 1990-an. Sisa-sisannya dapat dilihat dengan adanya Missile Defense Agency (MDA)
atau Badan Pertahanan Rudal saat ini. MDA telah menelan biaya lebih dari US$100
miliar sejak tahun 2002 dengan sejumlah tes yang gagal.
Tetapi
program ini tetap lebih realistis dibandingkan Perang Bintang ala Perang
Dingin.
0 comments:
Post a Comment