Tuesday, 7 March 2017

Apakah Korea Selatan Mampu Membangun Kapal Selam Nuklir Sendiri?


Setelah Korea Utara mengembangkan kapal selam rudal balistik nuklir, Korea Selatan juga tengah memikirkan untuk memiliki kapal selam serangan bertenaga nuklir (SSN). Namun, Republik Korea menghadapi jalan panjang, sulit dan mahal untuk memperoleh kemampuan tersebut.

“Partai ini menekankan bahwa memiliki kapal selam nuklir adalah tugas yang mendesak untuk mengatasi kemampuan asimetris Utara dan memperkuat pertahanan diri,”  kata anggota parleman Kim Gwang-lim, kepala pembuat kebijakan untuk Partai Saenuri sebagaimana dikutip Korea Times beberapa waktu lalu. “Pemerintah berjanji untuk serius mempertimbangkan saran tersebut.”

Pemerintah Korea Selatan percaya mereka memerlukan SSN untuk melawan program kapal selam rudal balistik Pyongyang. Alasan Seoul adalah bahwa kapal selam konvensional diesel-listrik meski menggunakan Air Independent Propulsion tidak akan tidak memiliki kegigihan untuk mempertahankan pelacakan terus menerus pada boomer Korea Utara.

Namun, tidak mudah bagi Korea Selatan untuk memiliki kapal selam nuklir. Untuk membangunnya sangat mahal dan menghadapi tantantangan teknis tinggi.

Korea Selatan tidak bisa berharap mendapatkan kapal selam dari Amerika karena sangat tidak mungkin Washington akan menjual kapal selam serangan kelas Virginia pada mereka.

Selain juga secara teknologi sulit bagi Angkatan Laut Korea Selatan mengoperasikan kapal selam dengan teknologi sangat rumit ini. Dengan demikian, paling mungkin bagi Korea Selatan adalah membangun SSN sendiri.
Tapi untuk mencapai prestasi seperti itu, Seoul hampir pasti memerlukan bantuan teknis dari Amerika Serikat, yang mungkin tidak bersedia untuk mentransfer teknologi kapal selam yang sangat sensitif ke Korea Selatan.

Tetapi bahkan dengan bantuan teknis Amerika, mengembangkan SSN akan sangat mahal dan tetap sulit. Bahkan Inggris, yang memiliki pengalaman dalam membangun kapal selam nuklir sebelumnya, memerlukan bantuan Amerika untuk mengembangkan SSN kelas Astute dan penerus kelas SSBN.

Tantangan selanjutnya adalah bahwa Washington efektif mengendalikan sebagian besar pengayaan uranium dan pemrosesan kembali bahan bakar nuklir untuk Korea Selatan. Perjanjian saat ini antara Seoul dan Washington tidak memungkinkan untuk Korea Selatan menggunakan sumber uranium Amerika untuk tujuan militer.

“Kedua negara belum meninjau apakah atau akan memungkinkan Korea Selatan untuk mengamankan uranium yang diperlukan untuk kapal selam nuklir,” kata seorang pejabat kementerian pertahanan Korea Times pada kondisi anonimitas.

Pilihan lain untuk Korea Selatan adalah mendekati Prancis untuk membantu dalam mengembangkan kapal selam nuklir. Prancis umumnya lebih terbuka dalam berbagi teknologi kapal selam mereka. Memang, Prancis telah menawarkan untuk mengembangkan versi konvensional SSN kelas Barracuda mereka untuk Australia. Namun, SSN Perancis tidak setenang kapal selam serangan Amerika atau Inggris.

Sementara itu, baik Rusia maupun China juga tidak akan mungkin menawarkan teknologi SSN mereka ke Seoul meski Selatan begitu ingin.

Bahkan salah satu komplikasi yang mungkin timbul dari serangan kapal selam nuklir milik Korea Selatan akan menjadi reaksi dari China, Rusia dan yang juga berpotensi, Jepang. Moskow dan terutama Beijing cenderung bereaksi dengan kemarahan atas rencana SSN Korea.


0 comments:

Post a Comment