Usai bertemu
dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose
mengaku diminta untuk memperkuat pangsa pasar produk perusahaannya saat ini.
Khususnya beberapa produk yang saat ini digunakan Tentara Nasional Indonesia
(TNI).
Abraham
mengatakan, Wapres Jusuf Kalla sudah memahami bagaimana kemampuan PT Pindad
dalam memproduksi sejumlah peralatan terutama yang dibutuhkan TNI.
“Harus lebih
berinovasi. Artinya sudah banyak yang Pindad lakukan tapi perlu lagi ditingkatkan.
Paling tidak bagaimana untuk pasar TNI di dalam negeri,” kata Abraham, di
Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis 9 Februari 2017.
Dia
menjelaskan, sejumlah produksi Pindad yang digunakan seperti senjata kaliber
556,9 milimeter, sudah banyak dimanfaatkan oleh TNI dan Polri.
“Senjata jelas yang SS 1, SS 2, yang kemarin
akhirnya kita sudah 11 kali bisa menang dan varian inilah yang menjadi fokus
kita kembangkan dan lakukan inovasi,” jelas Abraham.
Peralatan
taktis lainnya yang sudah digunakan seperti, Panser Anoa yang sempat diuji oleh
Presiden Jokowi di Mabes TNI Cilangkap beberapa waktu lalu. Untuk Anoa, jelas
Abraham, sudah ada 326 unit yang dijual baik di dalam negeri maupun di luar.
Panser badak
yang baru diproduksi juga dibahas. Pindad meminta arahan wapres agar pasar
dalam negeri bisa menyerap produk ini.
“Dan saya
menyampaikan, 2017 kita diberikan kesempatan untuk (panser) badak kita, kita
propose di TNI AD kemudian juga yang kendaraan-kendaraan yang untuk Law
enforcement untuk Polri misalnya water canon dan lain-lain,” jelasnya.
0 comments:
Post a Comment