Wednesday, 1 February 2017

Amerika Dikabarkan Bangun Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah


Amerika dikabarkan sedang membangun sebuah pangkalan militer besar di Irak Utara. Kemungkinan ini akan menjadi pangkalan militer terbesar di Timur Tengah. Ahli militer Irak Qasi al Myatasim mengatakan kepada Sputnik Arabia bahwa Washington baru-baru ini meluncurkan kebijakan baru di wilayah tersebut yang tentu sesuai dengan kepentingannya.

Saat ini, ada pembicaraan yang tengah berlangsung pada perubahan sistem politik Irak dan membangun pangkalan militer Amerika baru di Irak utara.

“Setelah AS menyerbu Irak, sebenarnya banyak pangkalan Amerika telah dibentuk di seluruh negeri. Beberapa dari mereka diungkap ke publik, tetapi beberapa masih rahasia. Sejak tahun 2003, selama periode tiga tahun, Washington telah meminta peralatan militer berat ke Irak melalui bandara Baghdad, “katanya Selasa 31Januari 2017.

Al Myatasim menambahkan bahwa semua senjata mereka dikirim ke Irak utara untuk membangun pangkalan militer di sana, “Mungkin ini pangkalan militer terbesar di Timur Tengah.

“Tapi tidak ada yang tahu di mana basis mereka berada. Mereka rahasia dan jauh dari daerah berpenduduk,” jelasnya.

Ahli ini menambahkan keberadaan dan kesiapan pangkalan mereka dapat dikonfirmasi dengan pernyataan terbaru oleh Presiden Irak Kurdistan Massoud Barzani. Pekan lalu, Barzani mengatakan ia akan mendeklarasikan kemerdekaan wilayah itu dari Irak jika Wakil Presiden Irak Nouri Maliki kembali ke jabatan perdana menteri negara itu.

“Saya akan mengumumkan kemerdekaan Kurdistan menit ini juga ketika Maliki menjadi perdana menteri, saya tidak akan merujuk kepada siapa pun dan membiarkan apa pun yang perlu terjadi,” kata Barzani.

Selain itu, Barzani juga meminta AS untuk menjaga pasukan militernya di Irak setelah pembebasan Mosul selesai.

“Saya berharap bahwa Amerika Serikat tidak akan mengulangi kesalahan itu (menarik penuh pasukan AS dari Irak yang dilakukan Presiden Barack Obama). Saya mengatakan kepada komandan militer yang berada di negara ini pada tahun 2010 dan 2011 bahwa jika pasukan AS menarik diri dari Irak, itu akan memberikan kesempatan bagi terorisme untuk tumbuh, “kata Barzani dalam sebuah wawancara dengan The Washington Post.


Kontingen pasukan AS di Irak saat ini mencapai hampir 15.000 personil. “Ini sesuai dengan (Presiden AS Donald) Trump untuk diam-diam meningkatkan jumlah pasukan Amerika di Irak. Dia ingin mengubah keseimbangan kekuasaan di wilayah tersebut sesuai dengan kepentingan Washington,” kata Al Myatasim.

0 comments:

Post a Comment