Setelah
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan sinyal untuk mempertimbangkan
penggunaan campuran antara F-35C dan F/A-18 E/F Super Hornet sebagai sayap
tempur kapal Induk, Boeing mulai menyiapkan upgrade “Block 3” untuk Super
Hornet agar pesawat ini lebih mampu dan dan bertindak sebagai simpul cerdas di
jaringan Angkatan Laut AS di masa depan.
Meski F-35C akan datang pada 2018, F/A-18 E/F Super Hornet setidaknya tetap akan digunakan hingga 2040. Hal ini
memunculkan tantangan besar untuk menjaga pesawat ini tetap relevan dengan
ancaman masa depan.
Dan Gillian,
Manager Program F/A-18 dan EA-18 Boeing mengatakan diskusi tentang langkah berikutnya untuk Super Hornet
telah bergeser dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya pada 2013 Boeing
pernah mengusulkan “Advanced Super Hornet” yang difokuskan pada fitur siluman
dan Upgrade Block 3 dirancang untuk mengoptimalkan arsitektur jaringan terpadu
Angkatan Laut
Pertanyaan
besar untuk sayap udara melewati 2030, kata Gillian, adalah “Bagaimana Super
Hornet dapat berkembang dengan cara yang saling melengkapi dengan E-2D (Hawkeye) dan Growler untuk membantu mengatasi beberapa kesenjangan operator?”
Boeing
percaya Angkatan Laut akan mengeluarkan rencana detail untuk pengadaan Super Hornet Block 3 pada tahun 2018 yang proposalnya akan dikeluarkan tahun ini.
Sebuah pembelian pada tahun fiscal 2019 akan menjadikan Boeing bisa memiliki pesawat baru di jalur
produksi di awal tahun 2020-an.
Namun,
Gillian tidak mengatakan secara
definitif apakah Block 3 bisa menggantikan F-35C di sayap kapal induk. Boeing
akan fokus pada “kemampuan melengkapi,”
dan akhirnya Angkatan Laut akan menentukan campuran yang tepat dari setiap
platform.
“Kami
mendukung Block 3 sebagai bagian kunci dari pemecahan maslah kemampuan sayap
tempur kapal induk,” katanya. “Tugas kami adalah untuk menyajikan solusi untuk
memecahkan masalah warfighting mereka.”
Gillian
membayangkan Super Hornet Block 3 akan bekerja bersama-sama dengan siluman
F-35C, pesawat serangan elektronik Growler dan pesawat peringatan dini E-2D
untuk mendominasi langit. Penambahan sensor InfraRed (IRST) akan memungkinkan Block 3 untuk
mendeteksi dan melacak ancaman canggih dari kejauhan, sementara tangki bahan
bakar konformal (CFT) akan memperluas jangkauan hingga 100-120 nm.
CFT
dirancang untuk menggantikan tangki bahan bakar ekstra Super Hornets yang saat
ini dipasang di bawah sayap, mengurangi
berat badan dan drag dan memungkinkan payload tambahan.
Perubahan
ini memungkinkan Super Hornet Block 3
untuk beroperasi bersama F-35,
memberikan perlindungan udara dan membawa senjata yang lebih besar.
“Anda dapat
memiliki F-35 yang sangat siluman untuk melakukan misi serangan ke darat dengan
Super Hornet memberikan keunggulan udara pada kisaran yang sama, atau Anda
dapat memiliki Super Hornet membawa senjata besar yang F-35 tidak bisa membawa,
dengan F- 35 menyediakan beberapa perlindungan udara,” kata Gillian.
Block 3 juga
dilengkapi dengan infrastruktur komputasi canggih yang dirancang untuk
mengambil keuntungan dari arsitektur sensor canggih masa depan sayap kapal
induk. Pesawat ini akan memiliki sistem kokpit canggih.
0 comments:
Post a Comment