Lembaga
Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank Indonesia pada tahun ini bakal
membiayai enam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengekspor berbagai produk
dari senjata atau alutsista hingga pesawat terbang.
Pelaksana
Tugas Dewan Direktur dan Direktur Eksekutif Eximbank Indonesia Susiwijono
mengatakan, pembiayaan ekspor tersebut merupakan bagian dari program pembiayaan
National Interest Account (NIA). Adapun dana yang dialokasikan untuk program
ini mencapai Rp 2 triliun.
“Pendanaannya
dari Penyertaan Modal Negara (PMN). Tahun ini kami dapat PMN Rp 3,2 triliun,
sebanyak Rp 2 triliun diantaranya untuk program NIA,” kata Susiwijino, di
Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Menurut
Susiwijino, yang menarik dari progam NIA ini adalah lembaga pembiayaan ini bisa
memberikan kredit kepada debitur untuk melakukan ekspor bahkan ke pasar yang
tidak feasible.
Rencana
penetrasi pasar ekspor non-tradisional oleh perusahaan BUMN antara lain ke
negara-negara kawasan Asia-Pasifik, Asia Selatan, Amerika Selatan, dan Afrika.
“Tahun ini
yang ada di pipeline kami itu PT INKA, PT DI, PT Pindad, PT LEN, PT PAL, dan PT
Barata,” imbuh Susiwijono.
PT INKA akan
mengekspor gerbong penumpang ke Bangladesh dan diesel multiple unit ke
Srilanka. Sementara itu PT Pindad akan mengekspor special purpose vehicle Anoa,
ekskavator, dan alutsista ke Asia Pasifik dan Afrika.
Adapun PT
Dirgantara Indonesia akan mengekspor pesawat CN 235 dan CN 212 ke Senegal, Uni
Emirate Arab, Thailand, serta Nepal.
Sedangkan PT
LEN melalui anak usahanya PT Len Railways System akan mengekspor jasa
kontraktor persinyalan ke Bangladesh.
PT PAL
Indonesia akan mengekspor kapal militer ke Filipina, dan PT Barata Indonesia
akan mengekspor komponen Boogie ke Amerika Selatan.
0 comments:
Post a Comment