Militer
Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi penggunaan amunisi depleted uranium (DU)
dalam dua serangan terhadap konvoi tanker minyak ISIS di Suriah timur. AS
mengingkari janjinya yang tidak akan menggunakan senjata beracun kontroversial
itu.
Militer AS
mengakui lebih dari 5.000 amunisi DU ditembakkan dalam serangan udara terhadap
konvoi tanker minyak kelompok Islamic State atau ISIS Deiz ez-Zour dan Hasakah,
Suriah timur.
Juru bicara
Komando Pusat AS (CENTCOM) Mayor Josh Jacques mengatakan sekitar 5.265 amunisi
DU digunakan dalam dua serangan yang berlangsung pada bulan November 2015.
Ribuan
amunisi beracun itu ditembakkan oleh pesawat A-10 dengan mesin meriam putar.
Menurut Jacques, sekitar 350 truk tangki minyak ISIS hancur.
Pada bulan
Maret 2015, juru bicara koalisi internasional anti-ISIS pimpinan AS John Moore
mengatakan bahwa koalisi berjanji tidak akan menggunakan amunisi uranium selama
menjalankan misi “Operation Resolve Inherent” di Irak dan Suriah. Pentagon kala
itu menyatakan senjata berbahaya itu tidak diperlukan karena ISIS tidak
memiliki tank yang dirancang anti-amunisi DU.
Menurut data
militer AS, serangan dengan amunisi DU yang pertama terjadi pada tanggal 16
November 2015, di dekat Al-Bukamal, Provinsi Deir ez-Zor, dengan empat pesawat
AS. Hasilnya, 46 kendaraan ISIS hancur. Sekitar 1.490 amunisi DU ditembakkan
dalam serangan ini.
Serangan
kedua terjadi pada 22 November 2015. Sebanyak 293 truk tangki minyak ISIS di
wilayah gurun antara Deir ez-Zor dan Hasakah, hancur. Pada kesempatan ini,
empat pesawat A-10 menembakkan 4.530 amunisi DU.
”Kombinasi
Armored Piercing Incendiary (DU) dicampur dengan HEI digunakan untuk memastikan
probabilitas yang lebih tinggi dari kehancuran armada truk ISIS pengangkut minyak
terlarang,” kata Jacques kepada Russia Today, yang dikutip Rabu (15/2/2017).
Uranium
menjadi senjata andalan militer AS karena memiliki ketangguhan yang luar biasa.
Senjata dari uranium mampu menembus tank berat. Namun, partikel DU dapat
mencemari tanah dan air di dekatnya. Dampaknya, bisa menyebabkan cacat lahir
dan kanker bagi manusia atau hewan yang menghirup atau menelan partikel DU.
0 comments:
Post a Comment