Komandan
kapal penjelajah Rusia Sergey Artamonov mengatakan bahwa kapal induk Rusia
Admiral Kuznetsov diikuti oleh lebih dari 50 kapal NATO dalam perjalanan ke
Suriah dan kembali ke rumah.
“Selama
perjalanan, kami mendeteksi kehadiran 50-60 kapal NATO dekat dengan kita. Di
beberapa tempat, kami diikuti oleh 10-11 (kapal NATO) secara bersamaan,” kata
Artamonov dalam sebuah wawancara dengan Koran Rusia Argumenty i Fakty.
Mengomentari
hal ini ahli militer Rusia Viktor Baranets menilai misi pengawalan ini
merupakan misi yang sangat serius. Menurutnya ada minat tinggi armada asing
untuk melihat dari dekat Admiral Kuznetsov.
“Itu penting
bagi mereka untuk melihat kapal perang
Rusia, dan mengetahui semua
karakteristik kinerjanya, termasuk kecepatan, mesin,
pesawat tempur, yang penting untuk kapal selam (NATO),” kata Baranets
kepada Sputnik Selasa 14 Februari 2017.
“Untuk
melihat bahwa Admiral Kuznetsov telah meninggalkan Laut Mediterania sebenarnya
cukup menggunakan pengawasan satelit dan tidak perlu mengirim kapal perang ke daerah tersebut,”
katanya.
“Bagi
mereka, mengawal Admiral Kuznetsov tidak hanya sekadar mengawal, Itu adalah misi militer yang sangat serius.
Mereka mendeteksi sinyal dari kapal induk Rusia, melacak manuver dan
sebagainya,” katanya.
Seperti
diketahui kelompok angkatan laut Rusia, yang terdiri dari Admiral Kuznetsov,
penjelajah Pyotr Veliky dan perusak anti kapal selam Admiral Kulakov, serta
kapal dukungan, berangkat ke Suriah pada Oktober 2016 untuk berpartisipasi
dalam operasi kontraterorisme.
Pada tanggal
6 Januari, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan kelompok untuk kembali
ke pangkalan Armada Utara Rusia setelah gencatan senjata Suriah diumumkan pada tanggal 29 Desember Kelompok
ini kembali ke pangkalan pada tanggal 8 Februari.
0 comments:
Post a Comment