Penasihat
Keamaan Nasional Amerika Serikat (AS), Michael Flynn, menyampaikan peringatan
keras kepada Iran terkait uji coba rudal balistik. Ia juga menyatakan bahwa AS
secara resmi menempatkan Iran dalam perhatian khusus atas apa yang disebutnya
sebagai provokasi.
Dalam sebuah
pernyataan, Flynn mengatakan bahwa uji coba itu menentang resolusi Dewan
Keamanan PBB yang bertujuan untuk menjaga Iran mengembangkan rudal bersenjata
nuklir. Flynn menegaskan bahwa pemerintah baru AS akan mengambil garis keras.
Ia juga mengungkapkan ketidaksetujuan Trump terhadap kebijakan pemerintah AS
terhadap Iran di masa lalu yang dianggap lemah.
"Bukannya
berterima kasih kepada AS untuk perjanjian ini, Iran kini merasa berani. Sampai
hari ini, kami secara resmi menempatkan Iran dalam perhatian khusus," kata
Flynn seperti dikutip dari NBC News, Kamis (2/2/2017).
Flynn tidak
memberikan pernyataan lebih lanjut setelah menyampaikan peringatan itu.
Sedangkan juru bicara Gedung Putih Sean Spicer menolak untuk memberikan
penjelasan.
Pejabat
keamanan nasional mengatakan bahwa pemerintah AS sedang mempertimbangkan
berbagai pilihan, termasuk sanksi ekonomi dan mendukung kekuatan yang melawan
tindakan Iran di wilayah tersebut.
Mereka menekankan, bagaimanapun, mereka
melihat uji coba rudal dan perilaku destabilisasi lain yang dilakukan oleh Iran
sebagai hal terpisah dari kesepakatan nuklir. Namun, mereka tidak akan
mengatakan apakah Trump ingin menarik diri dari kesepakatan nuklir. "Pesan
Flynn bertujuan untuk mendapatkan perhatian Iran," kata para pejabat.
0 comments:
Post a Comment