Monday, 6 February 2017

Rusia Kembangkan Sistem Proteksi Tank Arena-M


Biarpun Rusia sudah mengembangkan sistem APS (Active Protection System) Afganit untuk T-14 Armata, biro riset Kolomna ternyata masih aktif menyempurnakan sistem APS Arena untuk keluarga tank dan ranpur yang mau memakainya.

Rusia sendiri merupakan pemain lama di bidang sistem APS, jauh mendahului Amerika Serikat dan negara NATO. Sistem APS Drozd sudah dipasang pada T-55 pada dekade 1970-an dan teruji di medan perang Afganistan.

Sistem pertahanan aktif menjadi penting ketika pertempuran terjadi di ruang sempit seperti di perkotaan. Dalam pertempuran kota musuh mudah bersembunyi dan waktu reaksi untuk mendeteksi serangan yang datang sangatlah singkat. Dengan keterbatasan kemampuan observasi dan kemungkinan serangan yang datang dari segala arah, sistem peringatan dini dan juga proteksi aktif menjadi keniscayaan.

Sistem pertahanan aktif mengandalkan pada sensor untuk mendeteksi serangan roket atau rudal yang datang. Sistem ini kemudian meluncurkan sistem penangkalnya yang bisa menghentikan serangan sebelum menyentuh kulit tank atau ranpur pembawanya.

Sistem Arena mengandalkan radar Doppler/milimetre wave radar yang dipasang pada pod berbentuk silinder di atas kubah tank atau ranpur. Radar ini memiliki cakupan sapuan bidang sampai 300 degree ke arah depan. Display tersedia pada konsol komandan kendaraan dan akan beroperasi dalam moda otomatis begitu diaktifkan oleh danran.

Apabila radar Doppler mengidentifikasi adanya benda yang meluncur dengan kecepatan tinggi, maka informasi ini akan diteruskan ke komputer balistik dan sistem manajemen pertempuran. Sistem akan menghitung trayektori dan lintasannya, serta waktu ketika objek tersebut akan sampai ke titik pencegatan.

Sistem kendali penembakan kemudian memilih satu dari 26 cartridge yang dipasang di atas glacis, kubah, dan titik lainnya.

Cartridge tersebut akan diluncurkan dengan propelan yang terpasang, melontar ke atas, lalu memuntahkan isinya berupa bola-bola tungsten berukuran kecil ke arah bawah tepat ke lintasan rudal atau roket tersebut.

Bak shotgun raksasa, proyektil Arena akan merusak dan meledakkan rudal dan roket tersebut sehingga kendaraan pun teramankan.


Keseluruhan sistem Arena berbobot sampai 1 ton, dan cocok untuk dipasang pada tank seperti T-72, T-80, atau ranpur BMP-3F.

Kekurangannya, karena sistem proteksi aktif ini mengandalkan pencegatan berbasis proyektil, maka prajurit infantri harus bergerak pada jarak yang aman, 20 sampai 30 m dari sistem Arena.

Sistem Arena juga ditengarai belum cukup sensitif untuk mengenali apakah yang meluncur ke arah kendaraan pembawa memang rudal, atau misalnya pecahan logam dari kendaraan lain yang meledak dan terpental. Ini berbeda dengan Afganit yang mengandalkan emisi ultraviolet dari sistem propelan rudal.

Pengembangan sistem Arena-M diharapkan dapat menjawab tantangan tersebut, dan secara spesifik dikembangkan untuk mengalahkan rudal BGM-71 TOW generasi terakhir. Rudal tersebut dikembangkan AS dan dibeli oleh Arab Saudi untuk dibagikan kepada para kelompok pemberontak antipemerintah di Suriah.


Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Kepala Desainer Kolomna, Valery Kashin. Arena-M akan menjadi satu paket modernisasi yang ditawarkan untuk negara yang tertarik meminang atau mengupgrade MBT T-72 atau T-90 yang mereka miliki.

0 comments:

Post a Comment